Seiring perkembangan zaman, isi Tahu Tek pun kemudian semakin bervariasi. Yakni ditambah telur dadar. Yang unik, cara memotong lontong dan tahunya tak mengunakan pisau, melainkan gunting. Sehingga akan terdengar bunyi, tek...tek..tek. Masyarakat Surabaya kemudian menamainya Tahu Tek.
Salah satu penjual Tahu Tek yang cukup laris terdapat di kawasan Sekardangan, Sidoarjo. Warung milik Sodik ini sederhana saja. Buka mulai jam 16.00 hingga tengah malam, warung ini tak pernah sepi pembeli. Seringkali calon pembeli kesulitan mendapatkan tempat duduk. "Pembeli disini tidak hanya dari Sidoarjo saja, tapi juga dari Surabaya, Mojokerto, Krian," jelas Sodik yang merintis dagangannya sejak 1976 dengan cara mendorong gerobaknya berkeliling kota.
Lelah berkeliling, ia berjualan permanen di Sekardangan yang ditempatinya hingga sekarang. "Cukup lama saya belajar bagaimana cara membuat petis dengan takaran yang pas supaya menghasilkan rasa yang istimewa," ujarnya.
Kini, per hari Sodik bisa menjual lebih dari 300 porsi Tahu Tek. Harga per porsi Tahu Tek Sodik Rp 8.000 pakai telur, dan Rp 7.000 tanpa telur. "Hasilnya, bisa menghidupi keluarga dengan layak," ungkap Sodik lagi.
Nove, Debbi , Gandhi / bersambung