Kami justru dipertemukan atau dicomblangi ha...ha...ha.... Tahun 1987, saat saya semester akhir di UIN (Universitas Islam Negeri), dulu IAIN, Yogyakarta, dia dosen muda di Fakultas Hukum UII Yogya (Unversitas Islam Indonesia). Nah, kebetulan dia punya kakak seorang dosen di UIN, sementara saya punya om yang jadi dosen di UII. Merekalah yang berembuk dan merancang perjodohan kami.
Kesan pertama saat bertemu?
Biasa-biasa saja, ya. Awalnya saya malah tidak tahu siapa Busyro. Sempat dikenalkan, sih, ketika saya masih jadi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan ada kegiatan di UII. Saya mulai tertarik ketika dia berkomentar tentang konsep kepemimpinan di kantor majalah kampus UII. Saya lihat pemikiran dia bagus sekali dalam memahami konsep kepemimpinan. Idealisme dan visinya sama seperti saya. Setelah itu, kami jadi sering bertemu dan berdiskusi. Teman-teman sesama aktivis juga mendukung hubungan kami.