Kebetulan pagi ini (19/1), saya ada kegiatan. Ada kunjungan sosial ke beberapa rumah yang terbakar tempo lalu di Jatinegara. Kebetulan, salah satu pemilik rumah itu, teman kuliah anak bungsu kami. Saya pikir, karena ini sidang tuntutan yang pasti lama dan panjang prosesnya, saya izin sama Bapak untuk tidak hadir. Apalagi, saya sudah tahu kalau JPU (jaksa penuntut umum) pasti akan memberikan tuntutan mati. Jaksa, kan, memang selalu berusaha menjerat dengan hukuman terberat.
Lantas, siapa yang memberitahukan Ibu soal tuntutan ini?
Saya dengar pertama kali di Radio Elshinta saat berada di mobil dalam perjalanan ke Jatinegara. Setelah itu, sekretaris Pak Juniver Girsang, Ibu Victoria, telepon saya mengabarkan hal itu. Tak lama kemudian, Bapak sendiri yang telepon saya. Enggak banyak, sih, yang kami omongin. Dia hanya tanya, "Ma, sudah dengar beritanya?" "Sudah." "Mama di mana sekarang?" Saya bilang, masih di lokasi kebakaran. Itu saja.
Sore harinya langsung menjenguk Bapak di Polda?
Enggak. Hari itu tamu Bapak banyak sekali dan saya sendiri diserbu banyak media untuk wawancara sana-sini. Jadi, belum sempat ketemuan, deh. Ha ha ha
Ester Sondang