Kofirul Azis, 32, warga Desa Rejoagung, Ploso, Kabupaten Jombang, menganiaya anaknya yang masih berusia 1,5 tahun, Qabil Akhasah alias Abil, sehingga tewas. Setelah membunuh darah dagingnya, Azis kemudian bunuh diri dengan menenggak racun potasium.
Diduga Azis yang tidak punya pekerjaan tetap bertindak demikian karena stres setelah beberapa hari lalu bertengkar hebat dengan sang istri, Siti Aisyah. Perempuan berusia 29 ini bekerja sebagai buruh linting sebuah pabrik rokok di Ploso.
Adalah kakak Azis, Warsih, 36, yang kali pertama menemukan bapak dan anak tersebut dalam sebuah kamar di rumahnya. Entah mengapa, Azis ternyata memilih rumah Warsis sebagai tempat membunuh Abil dan kemudian bunuh diri.
Saat ditemukan, kedua korban telentang dalam kondisi tak sadarkan diri. Seketika itu juga Warsih menggendong Abil keluar rumah seraya berteriak-teriak meminta tolong. Mendengar teriakan istri Rofik ini sejumlah warga mendatangi rumahnya. Kemudian, mereka berusaha menolong Azis dan Abil dengan melarikan keduanya ke Puskesmas Ploso. Namun, upaya warga tak membawa hasil, dan nyawa keduanya tak tertolong.
Bapak dan anak itu mengembuskan napas terakhir saat dibawa menuju Puskesmas. Hasil pemeriksaan sementara petugas medis di Puskesmas Ploso, tulang leher Abil patah diduga akibat cekikan, sedangkan dari mulut Azis tampak keluar cairan berbusa.
Minten, 52, ibu Siti Aisyah, mengutarakan, beberapa hari sebelum kejadian tragis itu Azis bertengkar hebat dengan sang istri. Gara-garanya, Azis yang dikenal sering mabuk itu ternyata menghabiskan uang Rp 200.000 milik Aisyah padahal uang tersebut pemberian kerabat Aisyah.
Karena pertengkaran itu, lanjut Minten, sejak sekitar empat hari lalu Aisyah purik alias pulang ke rumah Minten, di Desa Mangunan, Kabuh, Jombang. Dia membawa Abil ke rumah neneknya.