Terungkapnya semua kejahatan Joko ini berawal dari penganiayaan yang dilakukannya terhadap RS, 14, warga Desa Pongpongan, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro yang menolak diajak berkencan pada Minggu (4/10) lalu.
Ketika itu, RS yang merupakan siswa kelas 3 salah satu SMP di Bojonegoro tersebut pulang ke rumah dalam kondisi bibirnya berdarah. Awalnya, dia tidak menceritakan apapun kepada orangtuanya. Baru setelah terus didesak, keesokan harinya RS mengaku telah dipukuli oleh Pak Guru Joko karena menolak melayani nafsu bejatnya.
Tak terima dengan perlakuan itu, orangtua RS melaporkan kasus tersebut ke polisi. "Saat pulang ke rumah, kondisi bibir anak saya terlihat berdarah. Tapi setiap kali ditanya apa penyebabnya, dia selalu menolak menjelaskan dengan jujur apa yang telah terjadi," kata JT, orangtua RS.
"Tapi, karena curiga luka tersebut bekas pukulan orang lain, saya terus mendesaknya agar mau menceritakan semuanya. Baru keesokan harinya anak saya ini bercerita katanya habis dipukuli oleh guru SD-nya dulu yang bernama Joko," tambahnya.
Diceritakan, hubungan tidak wajar antara Joko dan RS terjalin sejak dia duduk di bangku SD. Ketika itu, Joko merupakan salah satu guru yang mengajarnya. Hingga lulus SD dan berpindah ke jenjang SMP, hubungan itu terus berlanjut.
Selama ini, RS kerap bermain ke rumah Joko yang memang tinggal sendirian sejak ditinggalkan istrinya. Karena bermain ke rumah guru, orangtua RS pun tak pernah curiga. "Memang sejak masih SD hingga sekarang kelas 3 SMP, anak saya sering pergi ke rumah gurunya itu (Joko). Dan kami sekeluarga sama sekali tidak curiga. Saya mengira setiap ke rumah gurunya itu anak saya diberi tambahan pelajaran. Eh, ternyata malah seperti ini," sambung lelaki paruh baya ini.
Setelah menerima laporan tersebut, petugas Polsek Kalitidu langsung memintai keterangan kepada korban. Berawal dari pengakuan RS inilah, semua kasus asusila tersebut terungkap.
"Awalnya, RS ditemani orangtuanya melapor tentang kasus penganiayaan yang dilakukan Joko. Ternyata, dalam pemeriksaan terungkap bahwa korban juga sejak lama telah dicabuli oleh Joko yang merupakan guru SD-nya," terang Kapolsek Kalitidu AKP Wijiyanto.
"Setelah dilakukan pengembangan, terungkap bahwa ada 18 anak lelaki di bawah umur yang telah menjadi korban Joko. Semuanya merupakan anak didik tersangka," imbuhnya.
Dari pengakuan RS, sejak kelas 4 SD lima tahun lalu, dia telah menjadi budak pelampiasan nafsu Joko. Sudah tidak terhitung berapa kali Joko melakukan sodomi kepada bocah yang masih di bawah umur tersebut.
Anehnya, selama itu tidak pernah tercium tindakan amoral yang dilakukan sang guru terhadap para muridnya ini. Baru kemarin, semuanya terungkap dan polisi langsung menangkap tersangka saat berada di rumanya.