Cinta "Rahasia" Paul Walker untuk Indonesia

By nova.id, Rabu, 4 Desember 2013 | 02:36 WIB
Cinta Rahasia Paul Walker untuk Indonesia (nova.id)

Cinta Rahasia Paul Walker untuk Indonesia (nova.id)

"Foto: IST "

Diam-diam, ternyata aktor Paul Walker menyempatkan diri untuk membangun sebuah istana "rahasia" miliknya di sebuah lokasi rahasia di Indonesia. Karena itulah, Paul sempat buka suara dalam sebuah wawancara di majalah Men's Health sekitar 4 tahun lalu mengenai proyek "rahasia" yang dilakukannya di pedalaman Indonesia. Sayang, hingga ajal menjemputnya, akhri pekan lalu, Paul belum pernah mengungkapkan lokasi pasti kediamannya di Indonesia itu.

Empat tahun lalu, Paul ternyata diam-diam membangun sebuah rumah liburan di tengah hutan Indonesia. Bahkan, sangking terletak di pedalaman hutan, Paul mengaku ia memiliki beberapa tetangga teroris! Paul pun sempat menjelaskan bahwa lokasi rumah liburannya itu hanya bisa diakses oleh orang-orang tertentu dengan moda tranpostrasi rahasia pula. "Ini adalah hasil kerja kerasku. Aku datang ke sana dengan pikiran bahwa aku bisa membangun pulau pribadiku yang rahasia, seperti surga di dunia. Tapi tidak akses jalan dan aku harus meratakan tanah untuk membangun jalan. Tapi semua worth it. Tempatku ini sekarang menjadi salah satu tempat terbaik dan terindah di dunia," ungkap Paul kala itu.

Di sana, di rumah rahasia Paul itu, ia mengaku bisa menghabiskan liburan dalam kurun waktu 2 hingga 3 minggu setiap kunjungannya. Tak hanya menikmati rumahnya, Paul juga bisa dengan bebas melakukan olahraga surfing yang dicintainya, atau menyelam bersama gurita sampai mengumpulkan ribuan buah yang ada di pohon-pophon di sekitar lokasi kediamannya. Bahkan sehari-hari, jika tengah berada di sana, Paul terbiasa membersihkan makanan yang akan dikonsumsinya dengan air murni yang mengalir segar di bagian belakang rumahnya.

Untuk seorang aktor kenamaan degan pernghasilan besar seperti Paul, bisa saja dia memilih untuk menghabiskan liburan di kapal pesiar mewah atau resort glamor. Tapi bagi Paul, yang terpenting adalah bahwa di dalam kehidupan, hal terpenting bukanlah sesuatu yang bisa dibeli semua orang. Seumur hidupnya, ia menjalani falsafah hidup seperti ini. "Aku mengerjakan rumah ini dari nol. Aku harus bekerja tanpa listrik dan menggunakan lilin. Aku memasak di alam terbuka dengan api unggun. Aku memanen sendiri berasku dan memasaknya. Aku menyelam untuk mencari lobster dan gurita," ungkap Paul.

Yetta/Tabloidnova.com