Menurut Bima Indra Sakti (31), salah satu poduser, talent search Nez Academy merupakan reality show yang bertujuan mencari bakat-bakat bagus di Indonesia untuk dijadikan entertainer sejati. Maksudnya, mereka tak hanya dipersiapkan menjadi penyanyi berkualitas saja, tapi juga diberi pengetahuan untuk mengembangkan kualitas dirinya. "Kalau dari (pengembangan) fisik dan skill menyanyi, itu sudah pasti, mandatory. Lebih dari itu mereka diajarkan sisi bisnis, bagaimana mereka tahu memasarkan kelebihan dirinya, how membentuk karakternya, hingga inner image-nya ingin seperti apa," ujar Bima.
Sosok yang dapat mewakili keberhasilan seorang entertainer sejati itu, kata Bima, kriterianya ada pada Agnes Monica. Sehingga Agnes diberi kepercayaan untuk membentuk bakat-bakat itu di Nez Academy, berdasarkan pengalaman dan keberhasilan dirinya. "Istilahnya, kurikulum di akademi ini ala Agnes. Dial ah kepala sekolahnya di sini," kata Bima lagi. Oleh karena alasan itu pula acara ini diberi nama Nez Academy.
Tahap pertama Nez Academy dimulai dengan pencarian talent- talent yang langsung dilakukan oleh Agnes ke sejumlah kota di Indonesia. Sebelumnya tim Nez Academy telah menginformasikan ke media sosial bahwa yang berminat mengikuti ajang ini dapat mengirimkan videonya ke Youtube. Referensi dan bakat itu kemudian disortir untuk langsung dites oleh Agnes.
Kejadian Agnes menemui calon peserta langsung ke tempatnya ini (ada yang ke sekolah, rumah, atau tempat kerjanya) memunculkan reality show yang menarik. Tak sedikit yang tidak percaya sedang berhadapan dengan seoarang Agnes Monica. Unsur kejutan ini memunculkan reaksi yang beragam. "Jadi ketahuan siapa yang siap atau grogi. Mental bintangnya akan kelihatan. Ada juga yang syok, enggak bisa nyanyi. Kami musti menunggu sekitar 5 menit dulu. Ada juga yang pegang-pegang Agnes dulu untuk memastikan. Impact-nya sampai sebesar itu," beber Bima.
Demam
Dari tahap tadi Agnes menentukan 29 peserta untuk masuk proses housing atau tahap karantina. Semua peserta di tempatkan di sebuah rumah yang lokasinya dirahasiakan. Sekitar sebulan mereka "putus" dari dunia luar. Tak ada gadget atau handphone. Pihak keluarga yang ingin menemui peserta pun diminta untuk datang ke kantor Net saja. Semua itu dilakukan agar peserta berkonsentasi di tahap karantina.
Mayoritas peserta adalah remaja. Tim Nez Academy pun mendapati di karantina itu ada beberapa remaja yang baru pertamakali jauh dari orangtuanya. Cerita Bima, pernah ada peserta wanita yang tiba-tiba demam. Demi menghindari hal yang tak diinginkan si peserta itu dibawa untuk berobat, seraya tes darah. "Hasilnya ternyata dia enggak apa-apa. Setelah ngobrol sama Agnes dan dikasih pengertian, eh dia enggak demam lagi."
Keluhan lain di karantina, masih kata Bima, adalah perihal makanan. Pasalnya, mereka harus menyantap makanan sehat yang biasa dimakan Agnes. Seperti makan nasi merah, ikan rebus, dan minum jus mentimun. "Mereka kan biasa makan burger, ketoprak, atau goreng-gorengan, jadi jangan harap ada ayam goreng. Kalau dilihat menunya memang enggak ada enak-enaknya, tapi khasiatnya bagus untuk kesehatan. Menu itu berdasarkan rekomendasi dr Phaidon. Ini lah salah satu uniknya di karantina," ungkap Bima sambil mengatakan bahwa aturan-aturan tadi untuk membentuk mental dan karakter peserta. "Kebanyakan dari mereka masih remaja yang kebanyakan jiwanya masih serba gampang, namun di sini kami kasih lihat mereka untuk disiplin."
Selain menu makanan, di karantina mereka punya jadwal kegiatan yang mirip kebiasaan Agnes. Semisal pagi hari mereka berolahraga, siang hari latihan teknik menyanyi, sore hari latihan dance, dan malam hari pelajaran penghayatan. Untuk mengikuti kelas-kelas di Nez Academy tadi Agnes dibantu pelatih atau guru yang profesional di bidangnya dan terhitung dekat dengan Agnes. Seperti Indra azis dan Berta untuk pelatih vocal, Heintje Pontoh yang merupakan personal trainer Agnes untuk latihan fisik, serta kelas tambahan penghayatan dengan Didi Petet dan public speaking dengan Daniel Mananta.
Dari penggojlokan di tahap housing ini tiap minggunya seluruh peserta akan menghadapi babak drop out. Dimana peserta yang dinilai tak bisa berkembang atau tak mampu mengikuti pelajaran di karantina akan dikeluarkan. "Setiap minggu akan ada big test untuk performance di depan Agnes. Dari hasil performance itu akan dipilih siapa yang drop out.
Jelas Per Menit