Nia Ramadhani & Ardi Bakrie Izinkan Nia Syuting Lagi

By nova.id, Kamis, 29 Agustus 2013 | 02:48 WIB
Nia Ramadhani Ardi Bakrie Izinkan Nia Syuting Lagi (nova.id)

Nia Ramadhani Ardi Bakrie Izinkan Nia Syuting Lagi (nova.id)

"Foto: Eng Naftali/NOVA "

Di sela-sela kesibukannya sebagai istri pengusaha Ardi Bakrie, ternyata Nia Ramadhani masih menerima tawaran main sinetron kejar tayang. Ia didapuk menjadi pemeran utama sinetron berjudul Putri Nomer Satu. Uniknya, di saat Nia sibuk syuting, Ardi justru berkantor di rumah saat ini. Maklum saja, sebuah kecelakaan membuat otot kakinya mengalami masalah sehingga Ardi diharuskan mengurangi aktivitas dan sementara duduk di kursi roda.

Sibuk apa saja sekarang?

Nia (N): Akhir-akhir ini saya sibuk dengan berbagai kegiatan di yayasan sosial yang bersifat nirlaba, Atap Rumah Bangsa (ARB). Sebagai ketua ARB saya banyak memberikan support pada kegiatan berkesenian, khususnya untuk generasi muda dari berbagai daerah. Sebenarnya masih banyak generasi muda berprestasi yang selama ini kurang mendapat perhatian dan penyaluran bakat mereka. Nah, melalui lomba-lomba yang diadakan oleh ARB, mereka mendapatkan penyaluran dan penghargaan atas karya-karya mereka.

Nia, sudah main sinetron lagi, ya sekarang?

(N): Alhamdullilah saya masih mendapat kepercayaan untuk main sinetron lagi. Kali ini ikut mendukung sinetron stripping (kejar tayang) yang berjudul Putri Nomer Satu. Saya jadi pemeran utama, memakai nama sendiri sebagai Nia. Di sini saya main bareng Raffi Ahmad dan Rezky Aditya. Asyik, soalnya mereka teman main saya sejak kami masih sama-sama sebagai artis pendatang baru. Ardi juga sudah akrab dengan mereka berdua, jadi enggak ada masalah. Enjoy bisa main bareng mereka. Malah seperti reuni saja.

Ardi (A): Sejak saya bertemu dia, saya sudah menyadari profesinya. Karena itu, sejak pertama kali saya tidak pernah melarang Nia berhenti main sinetron atau film. Selama ini dia yang dengan penuh pengertian mau berkonsentrasi ke keluarga hingga hamil dan melahirkan. Sekarang Mikha sudah besar. Sudah bisa diajak main ke lokasi syuting sesekali dan melihat kegiatan Mamanya.

Saya melihat, sinetron Putri Nomer Satu ini justru bisa menjadi sarana untuk dia mengaktualisasikan diri. Ya, sebagai hiburan dan selinganlah, biar tidak jenuh. Saya tahu, Nia dibesarkan di dunia entertainment jadi biarlah dia berkreasi dengan dunianya, asal tahu batasan dan bisa bertanggung jawab pada keluarga.

Ceritanya tentang apa dan bagaimana pengalaman syuting pertama?

N: Ceritanya seperti biasa, soal kisah cinta dan persahabatan. Jika selama ini saya main jadi tokoh antagonis, di sini saya jadi tokoh pro-tagonis. Nia ini sebenarnya anak orang kaya, tapi berhubung dulu bayinya tertukar jadi anak orang sederhana. Nah, Nia ini disukai Nara (Rezky Aditya).

Pertama kali syuting setelah vakum lama sempat grogi juga dan agak kagok waktu take adegan. Maklum, sudah tiga setengah tahun enggak main sinetron. Tapi beruntung, lawan main saya teman-teman main saya dulu, jadi bisa saling support, sutradaranya juga asyik.

Syuting sinetron, kan, mesti seharian di lokasi. Ardi mengizinkan?

N: Justru saya menerima tawaran itu karena Ardi sudah memberikan izin. Asalkan, pesannya, saya bisa membagi waktu dengan baik dan jangan sampai urusan keluarga terbengkalai. Jam kerjanya mulai jam 10.00 dan jam 19.00 sudah harus berada di rumah, hari Sabtu dan Minggu libur. Dengan berbagai aturan itu, bersyukur banget pihak production house mau menerimanya, jadi tidak ada masalah.

A: Itu dia. Tadinya saya pikir, Nia syuting pada saat saya kerja, dia syuting jam 10.00, lalu jam 19.00 sudah ada di rumah. Ternyata, siapa yang tahu ternyata saya mengalami kecelakaan sehingga saya harus banyak istirahat di rumah dan untuk sementara kantornya saya pindahkan ke rumah. Jadi sekarang saya malah berada di rumah, Nia yang pergi ke lokasi syuting. Ha ha ha...

Memangnya kaki Ardi kenapa?

N: Iya tuh, awal bulan Ramadan lalu, tepatnya di hari Selasa, Ardi main basket. Enggak tahu kenapa, kok, tiba-tiba aku dapat kabar kakinya cedera sampai dia dibawa ke RS Medistra. Padahal aku juga enggak ada firasat apa-apa, karena paginya sebelum berangkat ke kantor, kami sudah janjian, rencana mau makan malam di luar. Ya, aku kaget, karena ternyata lumayan juga cederanya, sampai harus dioperasi.

A: Cedera ini tiba-tiba saja. Pas saya lagi jalan sehabis main basket, tiba-tiba kaki rasanya seperti enggak ada tenaga. Ternyata otot kaki saya sudah putus. Memang sakit, tapi mungkin sakitnya enggak terasa saat main basket. Sesudahnya baru terasa. Ya, agak kaget juga, apalagi sampai harus mengurangi aktivitas dan tidak boleh berolahraga selama satu tahun. Bahkan kata dokter, baru bisa pulih dan boleh berolahraga lagi setelah dua tahun.

Sekarang saya masih beradaptasi pakai kursi roda dan tongkat peyangga kaki (kruk). Alhamdulillah lancar. Seperti yang terlihat sekarang, kan? Saya masih tetap enggak bisa diam. Aktivitas tetap berjalan, cuma memang bedanya saya sekarang pakai kursi roda dan kruk. Sekarang juga sehari-harinya saya kerja di rumah. Asyik, jadi bisa lihat Mikhayla setiap hari. Tapi karena tidak boleh berolahraga, saya takut semakin gemuk saja badan ini. Makanya sekarang saya sedang program diet herbal.

Sempat khawatir dengan kondisi Ardi?

N: Khawatir dan sedih, melihat suami mengalami kecelakaan seperti itu. Malam itu juga kami sekeluarga berkumpul di rumah sakit memberikan support kepada Ardi. Kata dokter, otot kaki kiri Ardi terputus. Jadi harus segera dilakukan operasi.

Alhamdullilah operasi berjalan lancar dan kata dokter sementara harus pakai kursi roda dan belajar menggunakan kruk. Awalnya kasihan juga lihat dia enggak bisa bebas berjalan-jalan. Soalnya orangnya enggak bisa diam. Tapi mungkin jadi ada hikmahnya, Ardi jadi punya banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga.

 Erni Koesworini