Sulitnya, kini Fatin tak lagi leluasa untuk menghabiskan waktu berbuka puasa bersama teman-temannya. Misalnya, ketika pulang sekolah, seorang teman lewat handphone-nya menghubungi Fatin, "Aku sudah langsung bilang, Fatin sibuk, tidak bisa. Aku seperti artis ngetop saja, ya? Ha ha ha. Ya, buat aku tahun ini berkah banget, beda banget dari tahun-tahun sebelum ini. Dulu, kalau lihat kamera orang syuting, aku gimana gitu noraknya. Sekarang, aku justru kerap berhadapan dengan banyak kamera."
Memaknai bulan puasa kali ini, Fatin dituntut lebih dari sekadar menahan nafsu dan dahaga, tapi lebih mengontrol kesabaran. "Yang agak susah buat aku, bisa menjadi lebih kalem. Tetapi kenyataannya aku memang lebih kalem dan menahan untuk tak bergosip," ujarnya.
Lantas bagaimana dengan persiapan Idul Fitri? "Tahun kemarin, kan, aku belum jadi artis. Jadi jauh-jauh hari sebelum Lebaran, aku sudah meminta ke Mama untuk beliin baju Lebaran yang bagus dan banyak. Sekarang insyaAllah aku beli sendiri."
Tak seperti kebanyakan warga ibukota yang mudik ke kampung halaman, keluarga Fatin tidak mengenal ritual mudik tersebut. Maklum, ibunda Fatin asli Jakarta. Jadi, kelak, hari Lebaran hanya dihabiskan dengan bersilaturahmi dengan sanak keluarga saja. "Tidak ada yang khas Lebaran di rumah aku. Ya, ngumpul bersama keluarga. Setalah itu, keliling ke rumah sanak keluarga. Tidak juga open house. Dua hari rencananya aku Lebaran di rumah. Hari ketiganya aku ada kerjaan di luar."
M. Nizar