Fatin Shidqia, Ramadan yang Serba Berbeda

By nova.id, Rabu, 31 Juli 2013 | 07:46 WIB
Fatin Shidqia Ramadan yang Serba Berbeda (nova.id)

Fatin Shidqia Ramadan yang Serba Berbeda (nova.id)

"Foto: Ahmad Fadilah/NOVA "

Bagi Fatin Shidqia Lubis, bulan Ramadan kali ini terasa spesial dan sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, Fatin sudah menyandang status baru sebagai seorang public figure dengan pendapatan yang tak sedikit. "Makanya tahun ini sudah bisa minta beli ini-itu," ujarnya polos.

Kepolosan dan sifat ceplas-ceplos khas remaja memang masih terlihat jelas di pribadi Fatin yang pekan ini merayakan ulang tahunnya yang ke-17 (Selasa, 30/7). Meski menyandang gelar juara X Factor Indonesia, hingga kini Fatin masih merasa aneh jika ia dikategorikan sebagai artis terkenal.

"Aku akan tampil sebagaimana biasanya aku saja. Masih Fatin seperti yang dahulu. Ya, begini adanya," terang Fatin yang baru saja merilis single religi perdananya bertajuk Kekasih-Mu. Lanjut Fatin, gaya bicara pun tak harus dibuat-buat. Dara yang masih duduk di kelas 3 SMU ini pun tak pernah berlebihan menjaga imejnya. "Enggak lah, aku terbuka saja. Aku juga baru enam belas tahun, masih anak-anak. Ramai kalau ketemu teman dekat. Ha ha ha," kata Fatin santai.

Meski selalu terlihat ceria dan santai, tapi untuk urusan penampilan, Fatin cukup terlihat matang. Apalagi setelah keputusannya untuk berhijab. Dua tahun lalu, Fatin memutuskan untuk mantap berhijab, tanpa paksaan. "Sejak SMP aku ingin mengenakan jilbab, tetapi,keputusan itu belum bulat. Setelah aku menginjak SMA, aku langsung berjilbab. Aku pikir, semuanya serba baru, punya teman-teman baru, tahun baru, penampilan baru. Berjilbab dari sejak dini, buat aku tak menjadi halangan untuk meniti karier," ungkap Fatin berbagi cerita.

Ungkapan yang sering menyebutkan bahwa wanita berhijab susah untuk berkarier memang dipatahkan oleh Fatin. Setelah menjuarai X Factor Indonesia, tawaran job yang diterimanya justru meroket. Belum lagi, yang terbaru, Fatin ditunjuk sebagai brand ambassador sebuah produk fashion muslim.

Haram Lipsync

Berkah lainnya yang diterima Fatin di bulan suci ini, ia ingin fokus mempromosikan single religinya. Maklum, Fatin total mencurahkan fokus dan perhatiannya ke proyek single religi tersebut. Tak selamanya mulus, Fatin sempat mengaku kesulitan menghapal lirik lagu terbarunya itu. "Jadi ketika baru mau start nyanyi itu, aku sempat pikir-pikir syairnya. Takut lupa. Soalnya memang ada syair yang aku belum hafal benar. Tetapi saat start nyanyi di depan para Fatinistic (sebutan untuk penggemar Fatin) yang berada di deret depan, sudah gimana gitu. Mereka seperti nyanyi duluan memberikan support habis. Jadi aku terpancing, terbawa suasana, menikmatinya. Ya, deg-degannya hilang seketika," ucap Fatin.

Membawakan lagu yang berkisah tentang anak manusia yang berserah diri kepada Sang Pencipta itu sebenarnya dirasakan seperti beban tambahan oleh Fatin. Maklum, syair lagu tersebut total bercerita tentang berserah diri dan keinginan bertobat lantas menjadi "kekasih" Tuhan. Artinya, segala perintahNya wajib dijalankan dan larangan dijauhkan. "Aku beban karena aku saja masih suka lupa perintahNya," kata Fatin.

Meski terbeban dan masih kurang percaya diri menghapal lirik, namun Fatin tak pernah mengiyakan permintaan untuk bernyanyi secara lipsync. Bagi Fatin, sudah menjadi harga mati, ia tak akan pernah bersedia untuk bernyanyi lipsync. Bagi Fatin, bernyanyi lipsync itu haram hukumnya. "Dibayar berapa pun, aku tidak akan mau menyanyi lipsync," tegas sulung dari dua bersaudara ini.

Lebih Kalem

Memasuki bulan puasa, Fatin merasakan berkah luar biasa. Kini ia disibukkan dengan banyak agenda menyanyi. Berbeda jauh dari tahun lalu. "Dulu, kalau Ramadan tiba, aku sering banyak di rumah, nonton televisi, nge-twit atau apa lah untuk menghabiskan waktu. Tetapi sekarang, waktu seperti berjalan cepat sekali. Begitu habis syuting, eh, sudah nyaris azan. Makanya aku sekarang sering bertanya, yang terdengar itu suara azan atau iklan. Ha ha ha. Dulu juga, kalau puasa, semua makanan dimakan, laparnya berasa betul. Sekarang, kok, tidak ya? Ya cukup seteguk teh manis atau kolak, sudah kenyang, lantas sibuk lagi."

Ungkap Fatin, tahun-tahun sebelumnya, kalau ia berpuasa, lelahnya sangat terasa. Belum lagi sepulang sekolah ia masih harus berlatih karate dan ekstra kurikuler lainnya. Kalau sekarang, sepulang sekolah ia langsung dijemput pihak manajemen dan mulai beraktivitas. "Ke lokasi syuting, sudah begitu naik mobilnya pakai AC. Ha ha ha. Dulu enggaklah, terkadang masih naik ojek malah. Sekarang, kalau aku mau buka puasa, tinggal beli saja apa yang aku inginkan," ujar Fatin yang hobi menyantap pempek dan siomay untuk berbuka.

Sulitnya, kini Fatin tak lagi leluasa untuk menghabiskan waktu berbuka puasa bersama teman-temannya. Misalnya, ketika pulang sekolah, seorang teman lewat handphone-nya menghubungi Fatin, "Aku sudah langsung bilang, Fatin sibuk, tidak bisa. Aku seperti artis ngetop saja, ya? Ha ha ha. Ya, buat aku tahun ini berkah banget, beda banget dari tahun-tahun sebelum ini. Dulu, kalau lihat kamera orang syuting, aku gimana gitu noraknya. Sekarang, aku justru kerap berhadapan dengan banyak kamera."

Memaknai bulan puasa kali ini, Fatin dituntut lebih dari sekadar menahan nafsu dan dahaga, tapi lebih mengontrol kesabaran. "Yang agak susah buat aku, bisa menjadi lebih kalem. Tetapi kenyataannya aku memang lebih kalem dan menahan untuk tak bergosip," ujarnya.

Lantas bagaimana dengan persiapan Idul Fitri? "Tahun kemarin, kan, aku belum jadi artis. Jadi jauh-jauh hari sebelum Lebaran, aku sudah meminta ke Mama untuk beliin baju Lebaran yang bagus dan banyak. Sekarang insyaAllah aku beli sendiri."

Tak seperti kebanyakan warga ibukota yang mudik ke kampung halaman, keluarga Fatin tidak mengenal ritual mudik tersebut. Maklum, ibunda Fatin asli Jakarta. Jadi, kelak, hari Lebaran hanya dihabiskan dengan bersilaturahmi dengan sanak keluarga saja. "Tidak ada yang khas Lebaran di rumah aku. Ya, ngumpul bersama keluarga. Setalah itu, keliling ke rumah sanak keluarga. Tidak juga open house. Dua hari rencananya aku Lebaran di rumah. Hari ketiganya aku ada kerjaan di luar."

 M. Nizar