Nuraeni, Ubah Musibah Jadi Anugerah (1)

By nova.id, Rabu, 12 Agustus 2015 | 12:13 WIB
Nuraeni (Foto: Swita A / NOVA) (nova.id)

Awalnya, usaha ini berbentuk UKM. Namun, melihat perkembangannya yang begitu besar, saya pun pengin bisa membantu lebih banyak lagi. Terlebih masih banyak warga yang terlilit utang pada rentenir (punggawa). Ketergantungan para nelayan kepada mereka masih sangat besar. Tak hanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saat gagal melaut, para punggawa juga selalu menawarkan pinjaman cepat saat nelayan harus menikahkan anaknya. Untuk menghelat pernikahan dengan adat Sulawesi Selatan memang butuh banyak biaya. Makanya, dengan kondisi yang seperti ini, tingkat kemiskinan masyarakat pesisir tinggi. Hasilnya, kekerasan dalam rumah tangga pun juga besar.

Nah, saya ingin mengajak para istri nelayan untuk bekerja sama mengurangi dan mengatasi masalah ini. Jadi, urusannya bukan hanya bisnis. Saat saya lihat lingkungan masih belum kondusif, saya pengin terus bergerak. Saya pun kemudian mengusulkan membentuk koperasi.

Bentuk Koperasi

Persoalan yang saya temui ini kemudian saya bawa saat rapat Musrembang. Saya menggagas untuk membentuk Koperasi Fatimah Az-Zahra, agar bisa menjadi solusi bagi nelayan yang gagal melaut. Nelayan tidak perlu lagi ke rentenir meminjam dengan bunga yang tinggi. Alhamdulillah, ide saya direspons positif dan koperasi pun berdiri.

Tahun 2009, produksi abon ikan tuna terus meroket. Dari 250 kilogram naik hingga 600 kilogram per bulan. Usaha abon ikan tuna yang dulu terseok-seok akhirnya mendapatkan pasar. Kemasannya pun semakin bagus. Pelan-pelan, saya mulai melakukan ekspansi dan menambah produk olahan ikan. Mulai dari otak-otak, bandeng cabut tulang, fillet tengiri, fillet udang, sampai frozen food seperti nugget ikan, baso ikan dan udang. Yang jelas, saya ingin membawa ciri khas makanan Makassar agar bisa naik kelas dan tidak hilang.

Saya makin memahami, dulu saya marah sekali pada Tuhan karena memberi saya ujian yang begitu besar. Ternyata, justru saya kini diberi kesempatan menggali potensi yang ada dalam diri saya. (BERSAMBUNG)

Swita Amallia

Foto: Swita Amalia/Nova

Nomor depan:

Usaha Nuraeni makin berkembang. Namun ia tak lupa akan janjinya. Selain sukses berbisnis, ia juga sibuk dengan kegiatan sosial, mulai menjadi motivator, para legal, peduli lansia hingga membangun sekolah perempuan pesisir. Berbagai penghargaan pun ia raih karena kegigihan dan kepeduliannya terhadap kaum hawa. Ia tak hanya dikenal sebagai perempuan hebat Makassar, namanya juga sudah bergaung di pelosok negeri.