Ngobrol Bareng Mark Westlife (1)

By nova.id, Selasa, 30 November 2010 | 17:09 WIB
Ngobrol Bareng Mark Westlife 1 (nova.id)

Ngobrol Bareng Mark Westlife 1 (nova.id)

""

Setelah 12 tahun berkarier, 10 album dan 44 juta copy album yang terjual di seluruh dunia, boyband Westlife kembali unjuk gigi. Kali ini, Mark, Nicky, Shane dan Kian merilis album terbaru mereka bertajuk Gravity. Kepada NOVA, Mark bercerita tentang kisah baru Westlife, juga tentang kerinduan mereka pada Indonesia.

Hai, Mark! Apa kabar?

Baik sekali. Terimakasih. Teman-teman yang lain juga baik. Kami sangat senang bisa kembali lagi dengan album ke-11 ini.

Bisa cerita tentang Gravity?

Bisa dibilang, secara musikal, album ini yang paling canggih dan terdepan, berbeda dari yang lain. Mungkin karena secara kreativitas, kami terlibat lebih banyak. Tapi, bukan berarti ini album favorit juga. Seperti memiliki anak, Anda tidak punya anak favorit, tapi Anda mencintai mereka semua.

Yang jelas, yang satu ini adalah salah satu pekerjaan kami yang terbaik, sebagai titik balik. Tapi ini bukan sesuatu yang terlalu berbeda. Jadi, jangan berharap Anda mendengarkannya dan langsung mendapati sesuatu yang gila, hanya sebuah hasil dalam perjalanan karier kami.

Kenapa memilih nama Gravity?

Sebenarnya, sih, ide memberi judul Gravity datang dari salah seorang fans kami di Twitter. Saya sedang online di Twitter, tiba-tiba ada fans yang mengirimkan message ke akun saya, @MarkusFeehily soal nama Gravity. Sebenarnya, banyak yang sudah melakukan hal yang sama. Tapi ketika mendengar nama Gravity, kata ini menarik. Ada sesuatu yang berbeda dengan kata itu. Seketika saya langsung suka.

Tanggapan Nicky, Shane dan Kian bagaimana?

Saya langsung menelepon mereka dan bercerita soal hal itu. Dan ternyata semua setuju. Kami langsung menghubungi label rekaman, dan langsung menyetujui judul Gravity untuk album ini. Ternyata semua suka. Kami langsung memutuskannya dalam 24 jam.

Setelah itu, dia, fans yang mengusulkan nama Gravity, langsung saya hubungi. Dan ternyata dia santai saja. Ha ha ha. Dia enggak langsung bereaksi gila-gilaan, pembawaannya kalem dan cool. Tapi yang pasti, dia sangat senang ketika tahu kata Gravity kami jadikan sebagai judul album.

Bicara soal cover album, Anda yang bertindak sebagai Creative Director?