Selama Hidup, Mbah Surip Selalu Dihina Karena Kemiskinannya

By nova.id, Senin, 10 Agustus 2009 | 17:18 WIB
Selama Hidup Mbah Surip Selalu Dihina Karena Kemiskinannya (nova.id)

Selama Hidup Mbah Surip Selalu Dihina Karena Kemiskinannya (nova.id)

"Mbah Surip (Foto : Daniel Supriyono) "

Keponakan Mbah Surip, Nora bertutur, setiap datang dari Jakarta, Mbah Surip selalu tidur di lantai teras rumah. Untuk makan, ia biasa minta lauk ikan pindang goreng. "Kami semua kasihan. Ibaratnya, dia tidak punya siapa-siapa kecuali saudara. Keempat anaknya, kan, ikut Bude," ujar Nora sambil menjelaskan, setelah bercerai pun Mbah Surip selalu memberi anak-anaknya uang, meski tak banyak.

"Kalau keluarga sebenarnya selalu kepikiran tentang nasib Pakde di Jakarta. Walau mengakunya punya pekerjaan, tapi tetap saja kami tidak yakin. Pakde itu sifatnya tidak mau orang lain ikut sedih. Meski susah, tidak pernah menunjukkan kesedihan," kata Nora sambil bercerita bagaimana ibunya pergi ke Jakarta, "menguntit" Mbah Surip. "Ibu datang mendadak, ingin tahu seperti apa hidup Pakde di Jakarta." Sang ibu, lanjutnya, dititipkan Mbah Surip pada salah satu kafe di kawasan Bulungan, untuk menumpang tidur.

Kabar mengejutkan datang beberapa tahun lalu. Suatu hari, Mbah Surip tiba-tiba menelepon keluarga di Mojokerto. "Kami disuruh segera menonton teve karena dia akan tampil menyanyi atas undangan Sutiyoso. Ternyata benar. Kami semua terkejut Pakde sampai bisa tampil di teve."

Mereka pun makin terkejut saat beberapa bulan lalu Mbah Surip memberitahu, baru merampungkan sebuah video klip. "Kami semua ragu, apa betul Pakde membuat video klip dengan artis segala, seperti yang dia ceritakan," ujar Nora saat berbincang khusus dengan tabloidnova.com.

Ternyata si Mbah tak omong besar. Bahkan, pria gimbal ini mendadak menghiasi layar kaca, koran, dan tabloid, nyaris setiap hari. Yang membuat mereka kaget bukan kepalang, berita tentang kekayaan Mbah Surip yang ditaksir lebih dari Rp 4,5 milyar. "Ibu sampai ikut menasehati, kalau punya uang segitu, harus ditabung untuk masa depan, supaya hidupnya tidak sengsara terus menerus."

Begitulah, di mata keluarga besarnya, apa yang dicapai Mbah Surip di penghujung hidupnya, adalah doanya yang dikabulkan Tuhan. "Sebab, sebelumnya dia selalu dihina karena kemiskinannya. Padahal, dia sangat baik pada siapa saja. Terutama anak-anak. Setiap ketemu, tidak peduli anak siapa, pasti diberi uang. Setiap ambil uang di saku, langsung dikasih tanpa melihat jumlahnya," puji Nora ketika ditemui khusus oleh tabloidnova.com

Karena itu Nora mengaku hampir tak percaya saat mendengar kepergian Mbah Surip ke alam baka. "Kami sedih. Pakde belum lama menikmati hasil perjuangannya, tapi sudah keburu pergi selamanya," ujar Nora yang menjawab singkat saat disinggung tentang kekayaan Mbah Surip. "Itu bukan urusan kami. Pakde, kan, punya ahli waris."Gandhi