Berebut Dielus Si Mbah

By nova.id, Minggu, 9 Agustus 2009 | 20:36 WIB
Berebut Dielus Si Mbah (nova.id)

Berebut Dielus Si Mbah (nova.id)

"MbahSurip (Foto : Gandhi) "

Di ujung hidupnya, Mbah Surip jadi rebutan dua produser. Rupanya, setelah sukses dengan Tak Gendong, si Mbah berpaling ke label lain lewat album Dielus-elus. Bahkan produser yang datang belakangan, sudah memberinya mobil dan rumah yang belakangan dikabarkan akan ditarik lagi. Awalnya, sejak 1989 Mbah Surip kenal dengan Adit O.B, produser album Tak Gendong. Kala itu Mbah Surip rajin mengirim demo lagu-lagunya tapi tak pernah lolos. Setelah bergabung dengan Falcon Music, Adit mengontak Mbah Surip, Desember lalu. "Rencananya ingin bikin jargon 'I Love You Full ' dan suara tawa Mbah jadi RBT," cerita Adit saat wawancara khusus dengan Tabloid Nova..

Tak disangka, RBT suara Mbah Surip mendapat respon sangat positif. Melihat potensi pasar, Falcon Music lalu memutuskan memilah-milah lagi lagu-lagu lama Mbah Surip dan menjadikannya sebuah album berjudul Tak Gendong Bangun Tidur.

Proses pencarian 10 lagu karya si Mbah, tak semudah yang dibayangkan. Masalahnya, Mbah Surip tak punya satu pun master rekaman lagu-lagu ciptaannya. Untuk mendapatkan kembali lagu Tak Gendong saja, Adit harus menemani Mbah Surip mencari teman lamanya di seluruh pelosok Jakarta. "Akhirnya ketemu di rumah temannya yang bernama Tamtam, ada suara Mbah Surip sedang nyanyi lalu direkam di komputer."

Dari Falcon, kata Adit, "Untuk penggantian master saja, Mbah menerima Rp 10 juta. Itu belum termasuk keuntungan dari perjanjian RBT." Hingga akhir hayatnya, uang RBT belum sampai ke tangan Mbah Surip. "Belum ada laporan dari provider." Yang jelas, kata Adit, saat ini lagu Tak Gendong sudah menembus angka 2 juta down­load. Jika memang benar perhitungan kasar Adit, seharusnya Mbah Surip kini sudah jadi miliarder.

Belakangan, Falcon sedikit ­kecewa karena Mbah Surip memutuskan membuat album Dielus-elus dengan label lain. Meski tak diatur dalam kesepakatan, menurut Adit, Mbah Surip seharusnya membiarkan Falcon mengurus album-album berikutnya. "Sudahlah, tak usah ­diperpanjang. Saya mau konsentrasi membereskan uang RBT dan menindaklanjuti kontrak dengan perusahaan lain yang sudah terlanjur ditandatangani. Antara lain, dengan perusahaan minuman, pulpen, pembuatan film, dan syuting video klip."

Lagu Dielus-elus akhirnya jatuh ke tangan Sugama, pemilik Kampung Artis Management, sekaligus teman lama Mbah Surip. Bahkan si Mbah pernah diberi sebuah warung kopi. "Orangnya terlalu baik, banyak temannya yang ngopi tidak bayar, jadi warungnya bangkrut," tuturnya kepada Nova.

Sepekan lalu, Sugama baru saja syukuran atas beredarnya album Dielus-elus. Bahkan setelah album beredar, Mbah Surip akan mengajak Manohara berduet dalam lagu Thank You Very Much.

Jadi, jika belakangan Mbah ­Surip terlihat mentereng dengan mobil sekaligus supirnya, juga tinggal di rumah pribadi, semua itu adalah prakarsa Sugama. Hanya saja, semua itu bakal diambil lagi ­karena sesuai kontrak, mobil dan rumah baru bisa jadi milik Mbah Surip ­setelah tiga tahun.

Entahlah jika Sugama ber­baik hati, memberinya pada ahli waris si Mbah. / artikel ini milik tabloidnova.com. dilarang mengcopy untuk kepentingan publikasi.Ajeng