Al Farid Wahyu, putra Mbah Surip yang selama ini mendampinginya di Jakrta mengakui sejak tanggal 1 Agustus ayahnya menderita sakit. "Diasesdak nafas habis minum es. Saya kecolongan, enggak tahu siapa yang ngasi es," tuturnya.
Karena rumahnya selalu dikunjungi banyak orang termasuk media, Farid membawa Mbah Surip ke rumah Mamiek Prakoso. "Sampai tanggal 4 Agustus pagi Mbah sudah membaik, tapi tiba-tiba jam 9 pagi detak jantungnya berhenti.
Soal pemakaman di tempat WS Rendra, Farid mengaku hal itu keinginan almarhum. "Dia bilang kalau meninggal dikubur di tempat Mas WS Rendra. Tempat itu enak."
Sementara itu Mas Wo, salah seorang kerabat Mbah Surip menuturkan, Mbah Surip mengigau sebelum meninggal. "Dia ngigau bilang I love you full," tuturnya. Mas Wo menjelaskan, Mbah Surip dikuburkan Selasa (4/8) malam ini. "Masih menunggu keluarga dari Mojokerto dan putrinya yang nikahmalam ini juga."Astri