"Saya sudah mengenal Mbah Surip sejak tahun 89 saat kami masih nongkrong di daerah Bulungan," kenangnya. Tukul menilai Mbah Surip orang yang cool. "Orangnya santai, enjoy, dan menikmati hidup banget. Dia enggak panik dengan kemajuan jaman."
Saat hadir di acara yang dibawakan Tukul, Mbah Surip tampil dengan gitar khasnya. "Dari dulu memang gitarnya enggak pernah ganti," kata Tukul.
Satu yang selalu diingat Tukul dari Mbah Surip adalah kebiasaannya. "Ngopi dan ngorok. Minum Obat juga pakai kopi," ujar Tukul yang baru saja datang dari Makassar dan langsung ke rumah duka.
Sementara itu Mamiek Prakoso mengakui, malam sebelum meninggal Mbah Surip mengalami diare. "Dia kecapean, tapi tidak mau dibawa ke rumah sakit," kata Mamiek.
Kemungkinan Mbah Surip mengalami dehidrasi juga dijelaskan dr. Satyaningtyas yang sempat melakukan pemeriksaan. "Kami sudah melakukan resusitasi jantung dan paru. Juga sudah dilakukan bantuan pernafasan, tapi tidak ada respon," katanya.Isna