Salah satu pencipta lagu yang liriknya banyak menyelipkan kata-kata asing adalah Dewiq. Istri musisi Pay ini juga senang menggunakan jargon bahasa gaul. "Semua terjadi begitu saja," kata Dewiq yang mengaku tak pernah membatasi diri saat membuat lirik lagu. "Jadi, kata apa pun, kalau bisa mewakili tema lagu, pasti aku pakai."
Dewiq tak khawatir ada masyarakat yang tak mengerti makna kata asing itu. "Zaman sekarang, kan, warnet ada di mana-mana. Pastilah orang tahu juga."
Tak hanya kata asing, tatanan bahasa pun kerap diterabas. "Ada, sih, yang protes. Bagi saya, itu biasa," jelas Dewiq yang memuji lagu karya Melly, I Just Wanna Say I Love You. "Meski syairnya hanya mengulang dari judul lagu itu, tetapi justru mudah lekat di telinga. Kekuatan lagu memang ada di kesederhanaan liriknya," kata Dewi yang lirik ciptaanya sengaja bertutur sederhana dan tak mau berbelit-belit. Bisa jadi ini yang membuat lagu-lagunya selalu istimewa.
BIKIN TREN Selain berhasil menaikkan pamor gaya Melayu, ST 12 juga sukses mempopulerkan jargon "I am sorry, 'ku tak akan love you lagi" lewat lagu Cari Pacar Lagi. Dengan menyelipkan kata asing di refrain-nya, menurut Charly, sang vokalis, lagu ST 12 jadi cepat diterima. "Itu usaha kami untuk mengolaborasikan kemajuan informasi dan bahasa saja, walau cuma sepenggal-sepenggal. Bahasa Inggris, kan, sekarang sudah jadi bahasa sehari-hari untuk sebagian orang. Kami hanya mencoba mengangkat fenomena itu," sela Pepep, drummer ST 12.
Tapi bukan berarti ST 12 memaksa lirik lagu mereka disisipi bahasa Inggris yang benar-benar baku. Karena pada kenyataannya, bahasa Inggris yang sedikit nyeleneh justru terbukti mampu menciptakan jargon baru di kalangan anak muda. "Kami memang sengaja mengangkat kata yang unik, lucu, tapi tetap harus oke juga. Itu, kan, penting untuk menciptakan lirik-lirik yang lebih update," tambah pria bernama asli Ilham Febry ini.
Meski begitu, Pepep mengakui, karya ST 12 yang menggunakan sisipan kata-kata dalam bahasa Inggris merupakan salah satu bentuk strategi menguasai pasar musik Indonesia. Syukur-syukur, lanjutnya, ST 12 bisa menciptakan tren baru dengan mencampurkan bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia dalam karya mereka.