Seperti apa, sih, yang dilakukan Dewi hingga merasa tenang, nyaman, dan tidak sakit? Dewi diajarkan relaksasi otot, bagaimana caranya menarik napas, konsentrasi agar relaks. "Ada, kok, CD dan buku panduannya. Jadi, fokuskan pikiran kita, bayangkan yang senang-senang. Betapa senangnya mendapatkan bayi yang lucu dan sehat. Tegangkan seluruh otot lalu lepaskan, rasanya rileks sekali." Lalu, lanjut Dewi, "Jika bukaan sudah sempurna, bukaan 10, ucapkan dalam hati, perintahkan tubuh kita untuk memperlebar jalan lahir agar cepat keluar." Dewi lebih memilih ikut terapi daripada membaca buku. "Karena praktik lebih cepat dimengerti dan dilakukan sendiri di rumah," papar Dewi yang mengaku Brinette memang terlihat lebih tenang dan tidak rewel. "Hanya saja saya belum mendapat bandingannya dengan anak lain, yang ibunya memilih hypnobirthing."
Akan melakukan cara yang sama untuk anak kedua? "Pengen, sih, punya anak lagi. Tapi nanti kalau Brinette sudah dua tahun, sekarang, kan, masih kecil." Selain berpengaruh ke anak, cara ini juga berpengaruh pada kehidupan sehari-hari dan pekerjaan dewi. "Misalnya, saat ingin naik lift. Di apartemen tempat kami tinggal, kebetulan ada dua lift. Yang satu kurang nyaman. Begitu konsentrasi ingin mendapatkan lift yang enak, langsung lift tersebut terbuka di hadapan saya."
Intinya, lanjut Dewi harus berpikir positif dan tidak boleh ragu-ragu. "Kita bisa merencanakan ke depan apa yang ingin dilakukan, kok. Saya yang dulunya tidak sabar, sekarang jadi lebih sabar. Dulu, kan, kalau kontrak kerja enggak jadi, pasti sibuk cara penyebabnya. Sekarang, sih, kalau enggak jadi, ya, sudah, nanti pasti dapat kontrak yang lebih bagus," ujar Dewi bijak. Nove
Foto : Ferdi