Hampir tidak ada manusia di dunia yang meragukan kegeniusan dua ilmuwan ternama Albert Einstein dan Stephen Hawking. Namun, ternyata kedua ilmuwan itu kalah genius dibanding seorang remaja perempuan asal Inggris. Nicole Barr asal Harlow, Essex, Inggris, mencatatkan nilai 162 dalam sebuah tes IQ yang digelar Mensa International. Hasil tes IQ Nicole tercatat dua angka lebih tinggi dari Einstein dan Hawking. Mensa adalah organisasi terbesar dan tertua yang beranggotakan para manusia dengan IQ tertinggi di dunia. Saat ini Mensa memiliki anggota 110.000 orang dan 20.000 orang di antaranya tinggal di Inggris Raya. Sebanyak delapan persen anggota Mensa berusia di bawah 16 tahun dan 35 persennya adalah perempuan. Nilai tes ini membuat Nicole menjadi "anggota" manusia-manusia paling cerdas di dunia yang hanya berjumlah satu persen dari seluruh populasi Bumi. "Dia adalah seorang anak pekerja keras. Pulang sekolah dia bergabung dengan klub belajar untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan tak pernah tidak masuk sekolah," ujar Dolly Buckland (34), ibunda Nicole. "Sejak masih kecil, dia sudah bisa melihat kesalahan yang ada di buku atau majalah. Dia adalah anak yang ceria dan selalu meminta pekerjaan rumah tambahan," lanjut Dolly.
Baca juga: Korban Pelecehan Seks Berumur 49 Tahun Rata-rata skor IQ orang dewasa adalah 100 sehingga skor di atas 140 membuat seseorang sudah bisa dikategorikan sebagai seorang genius. "Saat saya mendapatkan skor sedemikian tinggi, saya sungguh tak menduganya dan sangat terkejut," kata Nicole yang kini duduk di kelas VII. "Saya ingat saat masih SD dan saya memerankan malaikat dalam sebuah drama sekolah. Saat itu, teman saya yang juga memerankan malaikat tidak hadir sehingga saya harus menghafalkan dialognya juga," kenang Nicole. Nicole yang bersekolah di Burnt Mill Academy di Harlow memiliki berbagai hobi, seperti membaca, menyanyi, dan bermain drama. Dia berharap bisa terus melanjutkan studinya dan menjadi seorang dokter. Di sekolah dasar, kemampuan Nicole beberapa tahun lebih maju ketimbang rekan-rekan seusianya. Bahkan sebelum berusia 10 tahun, Nicole sudah bisa menyelesaikan sebuah teori aljabar yang kompleks. Ayah Nicole, James (36), hanyalah seorang pembersih selokan dan petugas perawatan jalan raya. Prestasi putrinya itu sangat membanggakannya. "Sangat menyenangkan bagi kami menjadi bagian dari sebuah hal yang baik. Situasi ini menunjukkan dari mana pun kau berasal, siapa pun bisa menjadi genius secara akademis," ujar James.
Ervan Hardoko / Kompas.com