Polisi tidak percaya kalau Andi Wahyudi membunuh Hayriantira atau Rian didasari rasa spontan karena diejek kejantanannya. Kemudian alasan pelaku memasukkan jasad Rian ke dalam bak mandi dan merendamnya dengan air panas dalam rangka membuat skenario seolah-olah tewasnya Rian kecelakaan, hal tersebut pun tidak bisa dipercayai secara penuh oleh penyidik.
"Dari keterangan dia, saya percaya cuma satu bahwa dia membunuh Rian, itu yang saya percaya. Motifnya segala macam saya tidak percaya, saya akan buktikan dia tidak spontan, itu tidak betul," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu(8/8/2015).
Untuk itu, penyidik Polda Metro Jaya akan menerapkan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan atau pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dan atau pasal 365 KUHP pencurian yang disertai dengan pembunuhan. "Bukti perencanaannya itu nanti akan dibuktikan di pengadilan apa saja buktinya. Kenapa dia mengganti pelat nomor mobil korban, dia katakan seizin korban, saya rasa itu tidak mungkin ada yang berani mengganti pelat nomor," katanya.
Baca juga: Ternyata Karyawati Asisten Presdir Ini Dibunuh Teman Lelakinya Sendiri
Hayriantira (37) alias Rian selama berbulan-bulan dicari keluarganya. Asisten Presiden Direktur XL Axiata tersebut baru diketahui menjadi korban pembunuhan pada 5 Juli 2015 setelah pelakunya mengaku terhadap ibu korban saat di dalam tahanan.
Sebetulnya jenazah Rian sudah ditemukan sejak 31 Oktober 2015 di sebuah hotel di Cipanas, Garut. Tetapi tidak adanya identitas yang ditemukan membuat aparat pun tidak tahu bila mayat yang ditemukan merupakan Rian.
Karena tidak ada keluarga yang mengaku keluarga selama jenazah Rian di Garut, akhirnya jenazah Rian pun dikuburkan. Setelah berbulan-bulan dikubur baru diketahui bila Rian sudah menjadi korban pembunuhan temannya bernama Andi.
Adi Suhendi Tribun