Pria selalu berpikir bahwa penis mereka adalah satu-satunya hal yang membuat perempuan orgasme. Kenikmatan seksual pada perempuan hanya dapat diraih lewat organ penis yang nantinya hanya dinilai oleh lamanya ejakulasi penis hingga ukuran penis yang panjang dan besar.
Jadi, mungkinkah perempuan mencapai orgasme tanpa penis?
Mengacu pada penelitian adanya kemungkinan perempuan meraih kenikmatan seksual tanpa penis. Terdapat outercourse yang merupakan istilah untuk menggambarkan semua bentuk tindakan seksual kecuali penetrasi, yang meliputi ciuman, foreplay, oral seks, masturbasi, berpelukan, bergesekan, memijat, menyentuh dan membelai payudara serta masih banyak lainnya.
Sering kali istilah outercourse digunakan secara sinonim dengan foreplay yang bagi kebanyakan orang dipercaya semacam prekursor untuk penetrasi. Rachel Hercman, psikoterapis seksualitas wanita, mengatakan bahwa pria perlu memahami pentingnya foreplay.
Foreplay sangat membantu agar pasangan terangsang. Bagi seorang pria, gairah bisa terjadi dalam hitungan detik, dan tidak memerlukan lebih dari rangsangan visual. Sementara bagi seorang perempuan, gairah biasanya membutuhkan lebih banyak waktu dan mungkin memerlukan stimulasi fisik dan mental yang lebih.
Baca: Wah, Keseringan Pakai Sepatu Berhak Tinggi Berdampak Susah Orgasme?
“Ciuman bisa membangkitkan gairah fisik, tetapi juga bisa membangkitkan emosional dan membuat pasangan merasa lebih dekat,” ujar Rachel soal adanya kemungkinan meraih kenikmatan seksual tanpa penis pada perempuan.
Baca: Terungkap! 5 Fakta Seputar Orgasme yang Wajib Anda Tahu
Film-film porno membuat orang berpikir bahwa semua dilakukan untuk seks penetrasi vagina. Di sinilah outercourse memainkan bagian penting. Beberapa perempuan tidak menyukai hubungan seks vagina karena sakit atau pengalaman negatif di masa lalu. Daripada memberitahu pasangan, mereka cenderung menghindari seks bersama-sama, sehingga sering disalahartikan sebagai tidak tertarik pada seks.
Baca: 4 Alasan Wanita Berbohong Soal Orgasme
Masalah lainnya adalah kenyataan bahwa banyak perempuan susah orgasme melalui hubungan tradisional. Mereka merasa sulit orgasme selama hubungan seksual dan salah satu alasannya mungkin karena dinding vagina memiliki ujung saraf kurang dari klitoris.