Baca: Tes IQ Benar-Benar Mengukur Kecerdasan?
Googling Memiliki informasi tak terbatas setiap saat, merupakan keberuntungan sekaligus bencana bagi saraf kita. Kemudahan mencari alamat, resep, nomor telepon, melalui Google berarti kita jadi tidak terlalu mengandalkan memori sendiri. Hipokampus otak berhubungan dengan ingatan yang paling baru, dan ternyata kebiasaan googling mempengaruhi teknik penyimpanan memori tersebut.
Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan Columbia University menunjukkan saat ini kita lebih mungkin untuk mengingat di mana kita menyimpan informasi daripada isi informasi itu sendiri. Microsoft mengatakan, rentang ingatan otak kita telah menurun, dari rata-rata 12 detik 15 tahun yang lalu, menjadi 8 detik saat ini.
Baca: Orang Jangkung IQ-nya Lebih Tinggi?
Terlalu banyak gula Studi UCLA di tahun 2012 yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa terlalu banyak fruktosa atau gula yang ditemukan pada buah-buahan, madu dan sayuran secara efektif memperlambat otak. Mengapa? Fruktosa mempengaruhi kemampuan insulin untuk membantu sel-sel otak mengubah gula menjadi energi untuk berpikir. Namun, mengonsumsi omega 3 bisa melawan masalah tersebut.
Mengunyah permen karet Mungkin, masih banyak orang yang mengira jika mengunyah permen karet baik untuk kesehatan. Earl Miller mengungkapkan beberapa manfaat mengunyah permen karet, sebut saja sebagai latihan fisik untuk memperlancar aliran darah ke otak dan meningkatkan fungsi kognitif dengan memberikan energi ekstra.
Sayangnya, eksperimen terbaru soal dampak mengunyah permen karet justru menunjukkan hal sebaliknya. Pasalnya, mengunyah permen karet diklaim akan mengalihkan perhatian partisipan dari tugas mengingat jangka pendek seperti mempelajari urutan barang dari sebuah daftar.
Gita Laras Widyaningrum/intisari-online.com/Sumber: Telegraph UK
Baca artikel selengkapnya soal kebiasaan sehari-hari penyebab IQ turun di sini