Yang Dibutuhkan Anak untuk Belajar Berjalan

By Felicitas Harmandini, Rabu, 16 September 2015 | 10:37 WIB
Beri kesempatan anak untuk belajar berjalan. (Felicitas Harmandini)

Fase belajar berjalan menjadi tonggak penting (milestone) dalam perkembangan anak, khususnya untuk perkembangan motoriknya. Fase berdiri dan memulai langkah pertama ini umumnya terjadi pada usia 10-12 bulan.

"Langkah pertama merupakan momen penting, dan karenanya pasti diingat oleh orangtua. Itu pertanda dimulainya babak baru dalam tumbuh kembang anak. Saat itulah anak mulai lepas sendiri, tidak tergantung  orang lain. Ternyata, aku ini individu yang terpisah dari mama," jelas psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, saat talkshow "Langkah Pertama Si Kecil" bersama Fisher-Price di Restoran Seribu Rasa, Gandaria City, Jakarta, Rabu (16/9).

Butuh keterampilan khusus saat anak belajar berjalan, yaitu menjaga keseimbangan badan pada satu kaki ketika ia mengayunkan kaki lainnya untuk melangkah. Juga ketika memindahkan berat badan dari kaki satu ke kaki yang lain tanpa terjatuh.

"Itu suatu ketrampilan, dan bukan hal yang sederhana untuk anak. Anak itu tidak sekonyong-konyong bisa berjalan. Ada tahap-tahap yang akan dilalui lebih dulu," paparnya.

Tahap berjalan pada anak dimulai sejak usianya 3 bulan, yaitu: 1. Menjejakkan kaki (3 - 6 bulan). 2. Berdiri dengan bantuan (6 - 10 bulan). 3. Berjalan dengan bantuan, seperti rambatan di kursi atau meja (9 - 12 bulan). 4. Berjalan sendiri (12-15 bulan). "Anak biasanya senang ketika dititah. Orangtua juga bisa menstimulasi dengan memberi mainan yang didorong atau ditarik," kata Vera.

Meskipun belajar adalah suatu tahapan yang natural, ada hal-hal yang dibutuhkan anak untuk belajar berjalan: 1. Ruang yang luas dan aman, agar anak leluasa berjalan dan langkahnya tidak terhalangi oleh benda-benda yang ada di sekitarnya. 2. Diberi kesempatan untuk mulai berjalan. Pada tahap ini sebaiknya orangtua tidak terlalu mengkhawatirkan si anak akan jatuh. 3. Apresiasi untuk usahanya. "Misalnya, baru satu langkah anak sudah jatuh. Tetaplah memberi apresiasi agar anak senang dan mau mengulang," tambahnya. 4. Latih otot motoriknya untuk berjalan. Ketika bayi masih tiduran, tekuk kakinya perlahan-lahan. Atau, ajak bayi berenang. 5. Belajar sambil bermain. Sangat penting agar orangtua menemani dan membantu anak belajar dengan memberinya mainan yang sesuai tahapan usianya.

Jadikan belajar berjalan sebagai fase yang menyenangkan untuk anak. Memberikan mainan tak hanya membantu anak belajar berjalan, tetapi juga merangsang kemampuan motoriknya yang lain.