TabloidNova.com - Ketika si kecil mulai beranjak besar, ternyata ada banyak mitos dan anggapan yang selama ini dipercayai para ibu soal apa saja yang perlu dilakukan atau diberikan kepada sang buah hati untuk membantu proses tumbuh kembangnya. Namun ternyata, banyak ahli atau dokter yang meragukan kebenaran yang selama ini menjadi mitos atau anggapan yang dipercaya para ibu.
Lantas, hal apa sajakah yang sebenarnya tak perlu diberikan kepada bayi untuk melalui tumbuh kembangnya agar berjalan baik? Menurut dokter spesialis anak dan konsultasn laktasi dr Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, atau kerap disapa dr Oei, ada dua hal yang sebetulnya tak perlu diberikan kepada bayi atau balita para ibu.
"Yang pertama soal baby walker atau alat bantu berupa tempat duduk bayi berlubang di bagian kaki dengan roda di bagian bawahnya yang dianggap mampu membantu mempercepat atau menstimulasi si kecil untuk cepat berjalan. Padahal berdasarkan penelitian para ahli sejak tahun 1980-an, alat ini justru bisa mencelakakan balita yang sedang belajar berjalan," ungkap dr Oei, saat talkshow bertema "Essential Body Contact for Physical and Emotional Children Growth" di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Adanya roda di bagian bawah ternyata bisa membuat balita yang menggunakannya bergerak ke sana kemari tanpa kontrol, karena baby walker tak dilengkapi rem otomatis. Sehingga, kata dr Oei, hal ini bisa membuat bayi kehilangan arah dan keseimbangan ketika menggerakkan baby walker tanpa pengawasan orangtuanya.
"Sudah banyak sekali kejadian menimpa balita terjatuh dari baby walker, terutama ketika baby walker itu meluncur dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Sehingga dengan alat bantu berjalan ini, balita bukannya cepat berjalan malah jadi celaka," papar dr Oei.
Tak hanya itu, dengan baby walker, balita justru jadi terbiasa berjalan jinjit, karena ia butuh tenaga lebih untuk menggerakan baby walker-nya. Hal ini tentu akan memperburuk tumbuh kembang balita. Menurut Dr Oei, tanpa baby walker pun lambat laun balita akan bisa berjalan.
Untuk menstimulasi si kecil, sebaiknya para ibu, ayah, nenek, kakek, atau pengasuhnya yang rajin menuntun balita untuk mau berjalan. Selain meningkatkan bonding di antara orangtua dan anak, cara sederhana ini bisa lebih membuat kaki anak berpijak dengan benar pada lantai.
Intan Y. Septiani
KOMENTAR