Begini Stimulasi Agar Anak Cepat Berjalan

By Felicitas Harmandini, Kamis, 17 September 2015 | 09:35 WIB
Berikan stimulasi agar anak cepat berjalan. (Felicitas Harmandini)

Fase belajar berjalan menjadi tonggak penting (milestone) dalam perkembangan anak, khususnya untuk perkembangan motoriknya. Fase berdiri dan memulai langkah pertama ini umumnya terjadi pada usia 10-12 bulan.

Tetapi meskipun fase ini pasti akan tiba, berjalan ini tidak akan terjadi dengan sendirinya. "(Berjalan) Itu suatu ketrampilan, dan bukan hal yang sederhana untuk anak. Anak itu tidak sekonyong-konyong bisa berjalan. Ada tahap-tahap yang akan dilalui lebih dulu," papar psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo, saat talkshow "Langkah Pertama Si Kecil" bersama Fisher-Price di Restoran Seribu Rasa, Gandaria City, Jakarta, Rabu (16/9).

Keterampilan khusus yang dibutuhkan anak untuk mulai berjalan adalah menjaga keseimbangan badan pada satu kaki ketika ia mengayunkan kaki lainnya untuk melangkah. Juga ketika memindahkan berat badan dari kaki satu ke kaki yang lain tanpa terjatuh.

Menurut Vera, hal ini bukan hal yang mudah. Tak heran, umumnya anak membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk belajar berjalan. Laju kecepatan belajar berjalan pun berbeda untuk setiap anak. Ada anak yang bahkan sudah dapat berjalan di usia 9 bulan, tetapi ada pula yang baru bisa berjalan di atas usia 15 bulan.

Karena itu, anak tetap membutuhkan stimulasi untuk membantunya berjalan sesuai waktunya. Memberi semangat, tentu menjadi bentuk stimulasi paling sederhana.

"Anak kan sangat dipengaruhi lingkungannya. Ketika mulai berjalan, ia mengira itu cuma aktivitas dia yang netral. Tetapi ketika lingkungannya gegap gempita, dia pikir 'I did something good'. Jadi dia akan mengulang lagi," ujar Vera.

Agar lebih terarah, ketahui bentuk-bentuk stimulasi agar anak cepat berjalan menurut situs New Kids Center:

Latih koordinasinya. Keseimbangan sangat penting saat berjalan. Latih keseimbangan dan koordinasi anak ketika ia mulai mampu duduk. Ambil bola, lalu jauhkan dan dekatkan ke arah anak. Hal ini akan mendorong anak untuk  menjaga keseimbangannya ketika bergerak maju dan mundur, juga ketika bergerak dari satu sisi ke sisi lain.

Sambil bermain. Anak bisa belajar berjalan jika Anda melibatkannya dalam aktivitas yang menyenangkan. Mainlah kejar-kejaran, dengan merangkak untuk mengejar si bayi yang juga sedang merangkak. Anak akan belajar untuk merangkak lebih cepat, dan belajar mengontrol tangan dan kakinya lebih baik.

Pancing untuk meraih sesuatu. Keinginan bayi untuk berjalan dan menggapai sesuatu menjadi bekal bagi ketrampilan berjalannya. Letakkan salah satu mainan favoritnya di lantai, dan buat ia melihatnya. Lalu, pancing agar ia mau mendekati mainan itu dan meraihnya.

Biarkan rambatan. Anak mungkin sudah bisa berdiri, tapi masih takut jatuh, apalagi melangkah. Kurangi rasa takutnya dengan meletakkan perabotan di lantai tempat ia akan belajar berjalan. Biarkan ia rambatan (cruising) di sofa atau meja, atau menggenggam tangan Anda. Dampingi anak. Pastikan Anda tahu bagaimana cara mendampingi anak ketika mulai berjalan. Sebelum dapat dititah, tubuh anak harus disokong dari bagian atas tulang rusuknya. Ketika ia sudah mulai stabil, dukung anak di bagian pinggul untuk memastikan otot-otot intinya tetap kuat dan stabil.

Hindari memakai alas kaki. Bayi lebih mudah berjalan ketika bertelanjang kaki, karena kakinya dapat mencengkeram permukaan lantai lebih mudah dibandingkan dengan ketika memakai kaus kaki atau sepatu. Lagipula, sepatu yang lucu akan memecah konsentrasinya ketika berjalan.

Stimulasi agar anak cepat berjalan memang diperlukan, namun anak akan belajar sendiri ketika sudah tiba waktunya untuk melangkah. Anda tak perlu memaksa anak untuk berjalan, tak peduli seberapa inginnya Anda melihatnya berjalan. Yang penting, bantu anak menguatkan otot-otot kaki dan punggungnya. Untuk menguatkan otot punggungnya, biarkan anak berbaring tengkurap.