“Adanya kandungan air di dalam lensa kontak lunak pun bisa menyebabkan dehidrasi karena terjadi penguapan sekaligus menguapkan air maat pemakainya. Akhirnya mata si pemakai jadi kering atau deposit sehingga mudah ditimbuni protein,” papar Tri.
Sementara, lensa kontak kaku atau rigid gas permeable contact lens terbuat dari bahan keras dan kaku tapi bisa mengantarkan oksigen dengan besar serta mengeluarkan karbondioksida besar pula, jadi ridak akan kekurangan oksigen di kornea matanya. Dari segi ukuran atau diameter, diameter soft lens lebih besar dari diameter kornea atau bagian hitam mata.
Baca: Waspadai Komplikasi Penggunaan Lensa Kontak
“Pada saat kornea tertutup semua bisa terjadi kekurangan oksigen atau setiap mengedip tidak terjadi pergerakan yang banyak. Bagusnya, diameter hard lens lebih kecil sehingga sebagian kornea tida tertutup lensa kontak. Mata pun gampang mendapatkan oksigen. Bahannya juga menghantarkan oksigen yang membuat pertukaran air jadi cukup,” ungkap Tri.
Ketika ditanya manakah yang saran pakar soal pemilihan kontak lensa, Tri menjawab bahwa untuk mata yang mengalami silinder tinggi atau tidak bisa dikoreksi dengan kacamata dan soft lens, maka penggunaan hard lens akan lebih pas dan tepat.
Noverita K. Waldan