Terlepas dari status ibu rumah tangga atau ibu bekerja, Psikolog Aurora Y. J Lumbantoruan, Psi., menuturkan bahwa kebutuhan memiliki pengasuh anak berkaitan erat dengan kapasitas, prioritas, dukungan finansial dan kerabat, serta nilai-nilai yang dimiliki setiap rumah tangga.
Profesi ibu rumah tangga tak bisa dinilai enteng sebab melibatkan banyak kegiatan serta tenaga. “Sehingga ibu akan membutuhkan bantuan orang lain untuk mengurus aktivitas rumah tangga atau bahkan untuk mengasuh anaknya di waktu-waktu tertentu.” Demikian pula ibu bekerja yang tidak mungkin selalu membawa anaknya ke tempat bekerja. Namun tentu, dibutuhkan berbagi peran antara ibu dan pengasuh.
Figur Stabil
Saat Anda akan menggunakan jasa pengasuh anak, ketahuilah bahwa anak membutuhkan figur stabil yang dapat menyediakan rasa aman, perlindungan, menstimulasi perkembangan anak ke arah lebih baik. “Anak juga membutuhkan figur yang tertarik dengan pikiran serta perasaannya sebagai makhluk emosi maupun sosial.”
Pengasuh anak tidak dapat sepenuhnya mengisi peran tersebut. Maka, di sinilah berbagi peran antara ibu dan pengasuh dibutuhkan. “Orangtua memiliki peran terbesar dalam menyediakan lingkungan yang aman, stabil, juga penuh kesempatan berkembang. Dalam hal ini, orangtua dapat bekerja sama dengan pengasuh,” cetus Aurora.
Aurora menyarankan agar orangtua sebaiknya tidak mudah bergonta-ganti pengasuh. “Teruslah memberdayakan atau mengantisipasi kekurangan pengasuh dan bersikap tegas bila pengasuh memang benar-benar tidak dapat bekerja sama untuk mengasuh anak sesuai harapan atau hal-hal yang telah disepakati bersama.”
Anda pun hendaknya mengantisipasi keterbatasan kemampuan pengasuh. “Bila pengasuh diharapkan mengurus rumah, berilah petunjuk secara detail dan jelas, juga beri tahu prioritas. Atau, dalam mengasuh anak, selain kebutuhan fisik anak, beri tahu agar pengasuh mengajak anak berbicara dan ikut bermain dengan anak.”
Jika pengasuh masih muda atau baru bekerja, usahakan ada anggota keluarga yang bisa ikut mengawasi cara kerjanya. Agar hubungan dengan pengasuh harmonis, lakukan komunikasi yang hangat dan terbuka. “Tidak cuma tentang tugas, lo, tapi kondisi atau latar belakang pengasuh sehingga terjalin relasi yang dilandasi rasa percaya.”
Beri Apresiasi
Selain mengevaluasi pengasuh, utarakan juga kemajuan dan ucapkan terima kasih. Ada baiknya pula Anda memberi tahu pengasuh mengenai jenis kesalahan yang dapat ditoleransi hingga yang berakibat pemberhentian kerja. “Sampaikan mengenai pentingnya kejujuran, prinsip mengenai uang, tentang hubungan berpacaran, menggunakan ponsel, sopan santun dengan tamu atau keluarga besar.”
Anda juga dapat menanyakan pendapat pengasuh mengenai pesan Anda hingga apa tindakan yang akan dilakukan pengasuh bila sesuatu yang buruk terjadi. “Misalnya, bila anak jatuh atau sakit.” Sehingga, berbagi peran antara ibu dan pengasuh berjalan seimbang.
Nah, sampaikan apresiasi semacam ini di hadapan anak, sehingga anak pun dapat meniru dan menunjukkan penghargaan terhadap pengasuh. Hal ini juga akan membuat pengasuh merasa dihargai dan dipercaya.