5 Problem Serius yang Runtuhkan Gairah Seks Suami Istri

By Dok Grid, Senin, 2 November 2015 | 10:37 WIB
Problem pengaruhi kualitas seks (nova.id)

Terkait dengan aktivitas seksual, persepsi bahwa istri mengalami kesakitan yang sangat di daerah vagina pascamelahirkan bisa membuat suami mengurangi keinginan untuk bersenggama dengan istri. “Persepsi dari suami ini bisa saja salah, sehingga perlu kiranya usai persalinan suami-istri berkomunikasi satu sama lain agar persepsi yang mungkin salah bisa diluruskan. Alhasil, aktivitas seksual mereka berdua tidak terganggu.”

Pasangan di-PHK/Bangkrut

Dalam kehidupan rumah tangga, kestabilan ekonomi memang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para anggota keluarga. Beberapa pasangan pasutri memutuskan untuk sama-sama bekerja dalam usaha pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Ketika salah seorang dari pasangan kena musibah misalnya mengalami pemutusan kerja (PHK) atau usahanya bangkrut, tentu ini bisa memengaruhi tataran perekonomian dalam keluarga.

“Katakanlah suami mengalami PHK atau usahanya bangkrut, sebagai kepala rumah tangga mungkin akan mengalami krisis kepercayaan diri karena tidak bekerja atau memiliki perasaan tidak kompeten sebagai seorang laki-laki. Ketika hal itu tak diatasi tentu bisa memunculkan stres.”

Stres dapat berdampak buruk kepada kesehatan dan juga pada aktivitas seksual. “Stres dapat mengurangi gairah untuk melakukan aktivitas seksual, sehingga frekuensi untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangan pun menurun.

Jika tidak diatasi, kepuasan seksual pasutri bisa terganggu. “Untuk mengatasinya disarankan suami-istri meluangkan waktu berdua keluar dari rutinitas untuk membicarakan kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah ekonomi yang bisa dilakukan. Dukungan dari pasangan juga dapat mengurangi kondisi stres yang dialami.”

Pasangan dalam Pemulihan dari Sakit Parah

Sakit merupakan sesuatu yang bisa terjadi pada setiap orang. Di dalam keluarga ketika salah satu pasangan mengalami sakit dan perlu waktu untuk penyembuhan maka sebisa mungkin pasangan mendukung proses kesembuhan dari pasangannya.

Terkait dengan aktivitas seksual, perlu kiranya mendapatkan informasi atau penjelasan dari dokter apakah ada larangan dalam melakukan aktivitas seksual mengingat kondisi penyakit dari pasangan.

“Konsultasi dengan dokter sangat disarankan agar keduanya bisa mendapatkan pemahaman dan solusi terkait dengan perubahan atau penundaan aktivitas seksual yang memang harus dilakukan selama proses penyembuhan.”

ATASI SEGERA

Bagaimana menyiasati problem serius yang bisa runtuhkan gairah Anda dan suami? Setiap pasutri pasti ingin aktivitas seksual mereka berlangsung lancar tanpa kendala. Berikut tips agar pasangan dapat menyikapi persoalan dengan bijak sehingga tidak mempengaruhi aktivitas seksual:

a. Suami Istri perlu melakukan komunikasi yang rutin setiap hari. Alhasil, jika ada hal-hal yang perlu diantisipasi bisa dipersiapkan oleh pasutri.

b. Suami Istri perlu untuk tetap berpikiran positif, melihat semua persoalan pasti ada solusinya. Pemikiran positif akan memungkinkan pasutri untuk menemukan problem solving atas permasalahan yang dihadapi.

c. Konsultasi dengan orangtua atau yang dituakan mengenai permasalahan yang dihadapi juga disarankan. Pasutri bisa mendapatkan masukkan atau insight dari pihak tersebut untuk bisa digunakan sebagai pertimbangan dalam proses mengambil keputusan.

d. Usahakan mencoba sejenak memisahkan antara persoalan yang dihadapi dengan waktu keintiman bersama pasangan. Coba fokuskan pada kesenangan, kenikmatan, dan kebahagiaan saat berdua dengan pasangan, sehingga kedua belah pihak mendapatkan kepuasan dengan kualitas waktu yang baik. 

Hilman Hilmansyah