Riset: Pria yang Suka Nonton Film Porno Lebih Feminis

By nova.id, Rabu, 28 Oktober 2015 | 10:30 WIB
Riset: Pria yang Suka Nonton Film Porno Lebih Feminis (nova.id)

Sebuah studi terbaru menemukan jika pria yang suka nonton film porno cenderung lebih feminis dibanding mereka yang tidak atau jarang. Dampak menonton film porno tersebut juga terjadi pada perempuan. Pasalnya, perempuan yang suka menonton film porno cenderung lebih egaliter tentang kesamaan hak antara pria dan perempuan.

Konsumsi pornografi telah menjadi titik diskusi yang memecah-belah selama beberapa dekade, dengan banyak perdebatan tentang dampak negatif dan dampak positifnya bagi kesehatan mental, fisik, termasuk juga hubungan seksual.

Tapi sebuah studi baru di Journal of Sex Research menemukan bahwa mereka yang dilaporkan melihat film porno lebih mungkin untuk mengidentifikasi diri mereka sebagai feminis. Mereka juga ditemukan memiliki sikap yang lebih positif terhadap perempuan dalam posisi kekuasaan, dan sikap kurang negatif terhadap aborsi dan perempuan dalam angkatan kerja. Hasil langsung bertentangan dengan teori feminis radikal, para peneliti menulis.

Baca: 6 Alasan Menolak Bercinta

"Alih-alih menunjukkan asosiasi yang kuat antara penggunaan pornografi dan dukungan dari non-egalitarianisme, temuan ini benar-benar menunjukkan hubungan yang lemah dalam arah yang berlawanan," kata laporan itu soal studi yang mengatakan bahwa pria yang suka nonton film porno cenderung lebih feminis.

Hal ini sering diasumsikan oleh mereka yang mengambil perspektif feminis radikal bahwa pornografi melecehkan perempuan meningkatkan persepsi bahwa perempuan lebih rendah untuk laki-laki dan bahwa perempuan harus tunduk kepada pasangan pria.

Baca: 9 Hal yang Dirahasiakan Pria dari Wanita

Studi ini diperoleh melalui survei terhadap 10.946 pria dan 14.101 perempuan Amerika dengan serangkaian pertanyaan tentang penggunaan pornografi serta identifikasi feminis dan sikap terhadap perempuan.

"Hasil penelitian ini gagal untuk mendukung pandangan bahwa pornografi adalah penyalur efisien ‘ideologi membenci perempuan,’” tulis para peneliti dalam laporan mereka.

Baca: Agar Pernikahan Bahagia, Jatuh Cinta Saja Tidak Cukup

Hasil ini konsisten dengan sejumlah kecil studi empiris yang juga telah melaporkan asosiasi positif antara penggunaan pornografi dan sikap egaliter. Sebuah studi pada tahun 1990 menemukan bahwa negara-negara dengan tingkat sirkulasi majalah porno tinggi cukup berkorelasi dengan kesetaraan gender. Studi lain menemukan bahwa pelanggan laki-laki dari bioskop dewasa memiliki sikap yang lebih positif terhadap perempuan.

Ade Sulaeman/intisari-online.com Sumber: News.com.au