Namun, pemilihan hukuman harus disesuaikan dengan usia pekembangan anak dan efek dari hukuman harus dimaknai oleh anak atau remaja sehingga ia bisa merefleksikan dirinya mengapa berbuat demikian terhadap anak lain.
“Hukuman dengan meminta anak menulis kalimat yang sama sebanyak 1.000 kali bukanlah solusi tepat, karena anak tidak memaknai dari hukuman ini.”
Baca: Inikah Alasan Siswa SD Lakukan Bully?
3. Orangtua dan pihak sekolah perlu menyalurkan keterampilan yang selama ini dimiliki anak. Misal, si anak jago bermain basket, tapi orangtua melarangnya latihan basket setiap sore karena ia harus ikut les tambahan. Anak tidak bisa melawan orangtua dan akhirnya melampiaskan kemarahannya ke anak-anak lain yang ikut eskul basket.
4. Berikan anak peran di lingkungannya. Pelaku biasanya merasa perannya di sekolah atau di rumah kurang diperhatikan, sehingga ia mencari kompensasi dengan menganggu anak lain dengan cara bully.
Hilman Hilmansyah