Tabloidnova.com - Para pencinta film sebaiknya mengenal dan melihat aktivitas komunitas @NontonYK ini. Berawal dari tiga sahabat yang punya hobi nonton bareng namun memiliki aktivitas dan jadwal yang berbeda. Akhirnya, mereka menggagas dan mengajak beberapa orang lainnya untuk nonton bersama. “Jecci, Dandi dan saya punya grup messenger chat dengan nama Nonton Apa Hari Ini. Isinya soal film dan jadwal nonton. Beberapa kali kami bisa nobar tapi seringkali karena aktivitas kerja masing-masing, kami enggak bisa nonton barengan. Nah, daripada sendirian akhirnya muncullah idengajakin yang lain ikutan nonton lewat media sosial,” jelas Utied Putri salah satu penggagas komunitas ini.
Sejak 13 Maret 2014, Utied pun membuat akun @NontonYK dan mulai aktif membagikan jadwal film yang tengah diputar di kota Yogyakarta. Respons yang diterima di luar perkiraan tiga sahabat ini, mulai dari 5 orang yang ikut, berkembang menjadi 20, bahkan hingga 120 orang. Linimasa media sosial di Twitter pun aktif berkicau.
“Ini sesuai banget dengan tujuan kami berbagi hobi dengan teman-teman baru. Makanya tagline #AntiPiyambakan yang kalau diterjemahkan artinya antisendirian ini akhirnya makin dikenal warga Yogya yang aktif di dunia maya,” jelasnya.
Setahun berjalan, komunitas ini makin dikenal, malah beberapa kota besar lain pun meniru gerakan viral ini, antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Balikpapan, Bali dan Solo.
Utied bersyukur gerakan viral yang digagasnya direspons baik karena banyak hal positif yang bisa didapat. “Selain mendapatkan keluarga baru, biasanya habis nonton juga ada diskusi film. Jadi enggak sekadar menonton dan berkumpul,” sahutnya.
Komunitas ini juga memiliki struktur organisasi meski tidak mengikat anggotanya. “Agar kegiatan bisa berjalan, kami bikin beberapa divisi, mulai divisi acara, divisi nonton, divisi promo dan divisi tiket,” katanya.
Lantas, apa keuntungan bergabung di komunitas ini? “Salah satunya, kalau ikutan nonton bareng kami enggak perlu ribet antre tiket. Biasanya juga kami bekerja sama dengan beberapa teman yang punya usaha untuk bisa bundling. Selain mempromosikan usaha teman-teman yang ada di komunitas, juga menjadi penawaran yang menarik kan?” jelasnya.
Beragam cerita menarik yang didapatkan dari anggota komunitas. “Banyak teman-teman komunitas bergabung karena baru pindah atau pendatang, jadi sekalian menyalurkan hobi dan menjalin pertemanan. Range usianya dari yang muda sampai tua, ada semua,” ungkapnya.
Pengalaman Utied bersama teman-teman @NontonYK yang menurutnya tak bisa dilupakan adalah saat memeriahkan bioskop dengan keseruan mereka. “Waktu itu ada 120 orang dan sepakat menggunakan dresscode berwarna merah. Jadi kami seperti memerahkan studio. Belum lagi pas sesi foto. Cukup heboh, tapi karena sudah tahu bahwa kami pelanggan setia menonton, ya, enggak apa-apa. Justru kami dikenal dan kami diputarkan film yang sebenarnya sudah tidak tayang lagi di satu studio khusus,” ucapnya bersemangat.
@ Resep Mini Ajak Cintai Masak
“Akun @resepmini pertama kali dibuat bulan April 2011. Akun ini digagas sahabat saya Nita Sellya (@NitaSellya), dibantu Astrid Arum (@akusukamasak) dan saya sendiri (@tey_saja) agar linimasa aktif dan bisa menjadi komunitas berbagi resep masakan,” kata Terry Perdanawati, penggagas @resepmini mengisahkan awal mula terbentuknya kegiatan berbagi resep masakan dalam 140 karakter.
Tak hanya berbagi resep masakan di Twitter, @resepmini juga membagikan informasi terkait dunia kuliner. “Informasinya tidak melulu resep, tetapi juga rekomendasi tempat makan dan masakan-masakan andalan restoran,” jelasnya.
Akun @resepmini yang memiliki lebih dari 1.200 follower pun makin dikenal warga kota gudeg. “Teman-teman bisa belajar masak dengan resep-resep sederhana. Sedangkan yang memang hobi memasak jadi bisa sharing resep favorit dengan teman yang lain. Jadi enggak perlu bingung lagi cari teman yang punya hobi sama. Kalau sudah hobi masak dan makan, di sinilah tempatnya,” sahutnya.
Selain aktif untuk komunitasnya @resepmini juga turut andil dalam beberapa kegiatan sosial. “Kami sering bekerja sama dengan komunitas lain, seperti komunitas Akademi Berbagi untuk mengadakan acara belajar masak bersama. Kami juga punya agenda rutin seperti kegiatan bakti sosial di panti asuhan. Teman-teman@resepmini juga ikut aktif menyediakan nasi bungkus untuk pengungsi Merapi. Ya, selain ngajakin aktif di dapur, kami juga ingin bisa berkontribusi untuk masyarakat,” ungkap Tey.
Hingga saat ini @resepmini menjadi salah satu rujukan dalam mencari resep masakan yang bisa dipraktikkan di rumah, serta menjadi komunitas kuliner yang tidak sekadar menikmati masakan dan membagikan infonya secara online, tetapi juga belajar memasak bersama para chef melalui media sosial. “Kami sering bekerja sama dengan restoran. Jadi, banyak resep yang dibagikan para chef,” jelasnya.
Kelebihan lain dari komunitas ini, tambah Tey, tak hanya menerima resep, tapi juga aktif membagikan resep praktis kepada anggota lain. “Kebanyakan anggota aktif karena memang mereka juga ingin berpartisipasi membagikan resep dan tips memasak mereka pada orang lain,” tambahnya.
Salah satu agenda yang menjadi andalan komunitas ini dan menjadi daya tarik adalah kopdar yang berbentuk kegiatan cooking demo dan menghadirkan chef berpengalaman. “Kopdar yang rutin digelar juga membuat banyak anggota bergabung dan tidak melewatkan momen ini. Anggota di luar Yogya pun masih bisa menyimak kicauannya di Twitter,” jawab Tey yang punya berkeinginan @resepmini bisa aktif di media sosial lain selain Twitter. “Supaya memudahkan para follower untuk mendapatkan lebih banyak informasi seputar dunia memasak dan kuliner,” tutupnya.