David juga mengakui para penghuni memang rata-rata tidak saling kenal. Sebab, menurut dia, penghuni kebanyakan pekerja dan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam flat masing-masing.
Senada dengan penghuni, petugas sekuriti Apartemen Sunter Icon mengaku tidak tahu bila Jessica tinggal di apartemen tersebut. Petugas juga tidak mengenal setiap penghuni karena jumlahnya ratusan.
"Penghuninya kan banyak, enggak mungkin kita hafal satu-satu," ujar pria yang tak bersedia menyebutkan namanya itu.
Polisi disebut sudah menggeledah apartemen Jessica di Sunter Icon, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2016) lalu. Dari apartemen itu, polisi menyita beberapa barang bukti.
Untuk diketahui, sebelum Mirna tewas, Jessica datang terlebih dulu ke Kafe Olivier, atau sekitar 40 menit sebelum korban tiba. Bahkan, Jessica yang memesan es kopi yang diminum Mirna dan membayari es kopi itu.
Kopi itu sudah dicampur potasium sianida yang sangat mematikan.
Baca juga: Siapa Sebenarnya Jessica yang Menemani Mirna Minum Kopi?
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar M Iqbal mengatakan, bila pelaku pembunuhan Mirna terungkap, pelakunya akan dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup.
Polisi masih menelusuri pelaku yang memasukkan racun sianida itu ke dalam kopi korban. Hanya saja, polisi mendapat sedikit kendala lantaran hasil rekaman kamera CCTV di kafe itu tak dapat memperlihatkan pelaku yang membubuhi zat sianida ke dalam kopi korban.
Sebab, kamera CCTV terhalang tiga hand bag yang tadinya berada di belakang kursi, tetapi dipindahkan dan diletakkan di atas meja. Sementara itu, di ruang pembuatan kopi oleh barista kafe itu, tak ada satu pun kamera CCTV.
Gopis Simatupang / Warta Kota