10 Cara Membantu Anak Tumbuh Optimis dan Tak Mudah Menyerah

By nova.id, Jumat, 22 Januari 2016 | 08:37 WIB
Melatih anak mandiri sejak usia dini sesuai usia (nova.id)

Izinkan anak untuk mencoba mengenali benda-benda di sekitarnya. Sesuaikan stimulasi yang orangtua berikan dengan usianya. Catat perkembangan dan kecenderungan minatnya agar kita mudah menemukan cara mendidik yang sesuai dengan tipe dan karakter anak.

2. Mengembangkan rasa mampu dari anak.

Orangtua sebaiknya mendorong anak sejak dini untuk merasa mampu melakukan apapun.  Dukung anak untuk mau mencoba melakukan sesuatu sejak bayi dan memberikan penghargaan jika anak berhasil. Penghargaan tidak harus berupa pujian/kata-kata, namun dapat juga ditunjukkan ekspresi penuh kasih sayang, menepuk bahunya, bertepuk tangan dan sebagainya. 

BACA: Memelihara Optimisme Anak, Penting!

“Namun, yang terpenting cukup membuat anak mendapatkan pesan yang sedang disampaikan, sehingga menguatkan rasa percaya dirinya untuk selalu berusaha dapat menguasai suatu keterampilan tertentu.”

3. Jadilah contoh yang baik untuk anak.

Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dengan menjadi orangtua yang optimis dan tidak mudah menyerah. Orangtua dapat berbagi cerita mengenai pengalamannya di masa sulit dan bagaimana ia menghadapinya.

Orangtua dapat juga menceritakan pikiran-pikiran positif kepada anak saat menghadapi situasi yang kurang menyenangkan. Biarkan anak mendengar saat orangtua melakukan “self talk” sehingga anak dapat mencontohnya dan menerapkannya saat menghadapi hambatan.

BACA: Agar Anak Jadi Sosok Pintar dan Bahagia

4. Latih anak untuk berhadapan dengan situasi yang kurang menyenangkan.

Orangtua perlu melatih anak berhadapan dengan berbagai situasi dan kondisi yang di dalamnya terdapat "risiko dan kegagalannya". Anak yang terbiasa dilatih dalam kondisi-kondisi tersebut akan melahirkan mental yang lebih baik dan tidak mudah putus asa ketika menghadapi suatu masalah.

“Anak yang dilatih pada kondisi seperti ini akan lebih matang secara mental dan membuat jiwa mereka tidak mudah rapuh. Alhasil, anak tidak mudah depresi ketika ia harus dihadapkan pada kenyataan yang tidak sesuai dengan harapannya.”