Coba saja bandingkan, misalnya kita berinvestasi dengan target return 15%, sementara memiliki utang 35%. Apa artinya? Artinya, kita mengalami minus 20%. Selama kita masih memiliki utang berbunga tinggi, sebaiknya tunda dulu investasinya. Buat apa kita berinvestasi sementara kita masih terbebani dengan utang yang berbunga tinggi. Selesaikan dulu utangnya, jangan sisakan sedikitpun. Barulah setelah tidak menanggung beban utang lagi, kita bisa mulai investasi.
3. Asuransi
Memiliki asuransi jiwa dan kesehatan adalah yang utama. Jangan lupakan proteksi yang satu ini, karena kalau pemberi nafkah tidak memiliki asuransi jiwa, maka hilanglah sudah penghasilan keluarga.
Begitu pula, kalau seluruh keluarga kita tidak memiliki asuransi kesehatan, maka biaya masuk rumah sakit, berobat dan biaya dokter yang tinggi, bisa menghabiskan uang kita.
Cek dulu apakah pemberi nafkah keluarga sudah memiliki asuransi jiwa. Dan apakah tempat bekerja sudah memberi jaminan kesehatan bagi seluruh keluarga yang cukup? Kalau sudah ada, barulah kita bisa tenang berinvestasi.
Investasi adalah langkah keuangan yang harus dilakukan oleh seluruh keluarga untuk bisa mencapai tujuan keuangan keluarga. Akan tetapi, sebelum mulai berinvestasi, cek dulu ya ke 3 langkah tersebut.
Penjawab: Tejasari CFP® Independent Financial Planner dari Tatadana Consulting