Hasil Riset: Sarapan Sehat Membuat Nilai Rapor Anak 4,5 Kali Lebih Tinggi!

By nova.id, Senin, 15 Februari 2016 | 06:00 WIB
Sarapan sehat berhubungan dengan nilai rapor anak. (nova.id)

Tahukah Anda, membuat anak mendapatkan nilai rapor yang baik ternyata bisa dimulai dengan sarapan sehat?

Faktanya, kebiasaan sarapan dengan gizi lengkap dapat memenuhi 15 – 35 persen kebutuhan total energi per hari yang berguna untuk mendukung tumbuh kembang optimal pada anak.

Lebih lanjut, kebiasaan sarapan berpengaruh pada nilai rapor anak usia sekolah. Jadi, masih mau melewatkan waktu sarapan?

Konsultan Nutrisi Anak & Penyakit Metabolik RSUP Sanglah, dr. I Gusti Lanang Sidiartha menjelaskan manfaat sarapan, terutama untuk anak. Sarapan adalah kegiatan makan dan minum pertama yang dilakukan antara bangun pagi, sebelum melakukan aktivitas, sampai jam sembilan pagi.

Pemerintah Indonesia melalui Departemen Kesehatan telah mengenalkan 10 pesan dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS) sebagai panduan pemenuhan gizi masyarakat. “Dan, bunyi pesan keenam adalah ‘Biasakan Sarapan’,” tegas Lanang.

Sayangnya, hingga saat ini kebiasaan sarapan, terutama pada anak-anak, masih belum maksimal dilakukan. Beberapa faktor yang menyebabkan anak-anak melewatkan sarapan sangat beragam. Di antaranya tidak ada makanan untuk disantap, menu makanan yang kurang menarik atau membosankan, serta tidak ada cukup waktu untuk sarapan.

Mengingat sarapan memenuhi setidaknya 15 – 35 persen kebutuhan total energi per hari, maka kebiasaan ini harus dimulai sejak dini untuk mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.

Pasalnya, semakin muda usia anak maka semakin tinggi kecepatan pertumbuhannya. Artinya, anak membutuhkan asupan energi yang lebih tinggi di setiap kilogram berat badannya.

Bukan Sarapan Biasa

Namun, orangtua juga harus memperhatikan kandungan gizi dalam menu sarapan anak. “Terpenting, menu sarapan anak harus mengandung semua komponen zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, serta serat dan air,” jelas Lanang.

Karbohidrat, protein, dan lemak, tergolong nutrisi makro yang dapat diubah menjadi glukosa yang merupakan sumber energi utama, terutama bagi otak.

“Nah, jika seorang anak mengalami hipoglikemia atau kadar glukosanya rendah, maka anak tersebut akan susah berkonsentrasi, pusing, dan gemetar. Sehingga ia akan mengalami penurunan konsentrasi belajar dan kesulitan menerima pelajaran dengan baik.”

Manfaat lain jika anak terbiasa sarapan adalah dapat mengontrol nafsu makan per hari, berefek positif terhadap fungsi insulin, dapat mengendalikan berat badan jangka panjang.

“Selain itu, sarapan dapat membekali tubuh untuk berpikir, anak bisa beraktivitas fisik secara optimal setelah bangun pagi, dan meningkatkan kemampuan konsentrasi belajar dan kognitif anak di sekolah, serta meningkatkan stamina anak.”

Bagaimana Sarapan Pengaruhi Nilai Rapor?

Hubungan antara pentingnya sarapan dengan kemampuan belajar dan prestasi anak di sekolah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan dr. I Gusti Lanang Sidiartha Sp.A dan dr. Putu Ayu Widyanti Sp.A. dari RSAD Denpasar.

Penelitian dilakukan terhadap 178 anak SD kelas 1 – 6 di Desa Taro Gianyar dengan rentang usia 6 – 12 tahun.

Pertanyaan yang diajukan kepada semua anak adalah, “Apakah kamu sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah?” Selanjutnya, ditanyakan pula jenis makanan yang dikonsumsi setiap sarapan.

Pada saat yang sama, nilai rapor masing-masing anak dicatat dan dikalkulasi secara total maupun masing-masing mata pelajaran.

Hasilnya, anak-anak yang biasa sarapan pagi 3,5 kali lebih besar kemungkinannya memiliki nilai rapor di atas rata-rata kelas.

Kemudian, bila ditinjau dari lengkap tidaknya menu sarapan, maka anak-anak yang sarapan sesuai menu lengkap ternyata 4,5 kali lebih besar kemungkinannya memiliki nilai rapor di atas rata-rata kelas.

Bila dilihat dari masing-masing mata pelajaran meliputi matematika, bahasa Indonesia, IPA, IPS, dan PKN, semua rata-rata nilai rapornya lebih tinggi pada anak-anak yang terbiasa sarapan.

“Jadi penelitian ini membuktikan bahwa sarapan memiliki pengaruh sangat besar terhadap nilai rapor anak-anak di sekolah. Selama di sekolah, anak-anak membutuhkan energi yang cukup besar untuk mempertahankan konsentrasi belajar sehingga mereka dapat menyerap seluruh pelajaran dan diberikan oleh guru.”

Namun, Lanang kembali menegaskan, sarapan yang bisa meningkatkan nilai rapor anak bukanlah sembarang sarapan. Sarapan sehat yang dimaksud adalah yang mengandung seluruh zat gizi lengkap untuk tubuh, meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.

Semua komponen tersebut terpenuhi apabila menu sarapan terdiri dari nasi, lauk, sayur, buah, dan air.

“Alternatif selain nasi adalah roti atau sereal. Lauk bisa berbagai jenis daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan. Perhatikan juga soal variasi menu makanan. semakin bervariasi, semakin baik kualitasnya.”

Setelah terbukti bahwa begitu penting dan banyaknya manfaat sarapan bagi anak, tentu tak ada alasan lagi untuk melewatkan jadwal membuat sarapan untuk anak, sesibuk apapun Anda.

(ADV)