Mesin Pesawat Lion Air Mati, Ini Reaksi Penumpang

By nova.id, Rabu, 24 Februari 2016 | 03:15 WIB
Lion air (nova.id)

Tabloidnova.com - Pesawat Lion Air rute Jakarta-Solo mengalami kerusakan mesin menjelang penerbangan, Selasa (23/2/2016), akibatnya penumpang resah.

Sebagian penumpang yang menunggu pesawat yang sedianya berangkat pukul 07.00, tetapi tak kunjung ada kepastian hingga hampir dua jam berikutnya, sempat memarahi petugas dan bersitegang karena merasa tidak dihargai.

Padahal, para penumpang sempat meninggalkan ruang tunggu ketika petugas Bandara Soekarno-Hatta mengumumkan rencana keberangkatan pesawat.

Sebagian penumpang telah siap di dalam bus bandara, tetapi bus tak bergerak.

Petugas Lion JT 0536 kemudian menjelaskan tentang kerusakan mesin pertama yang jebol jelang pemberangkatan rute Jakarta-Solo. Karena kerusakan itu, jadwal penerbangan menjadi kacau.

Baca juga: Begini Cara Porter Lion Air Curi Barang Penumpang

Penumpang yang resah akhirnya ditenangkan dengan pengumuman bahwa penumpang akan dipindah ke pesawat lain.

Proses pemindahan itu memakan waktu sekitar satu jam karena petugas harus memindahkan bagasi ke pesawat yang baru.

Seorang penumpang sempat berteriak-teriak memprotes layanan maskapai Lion Air yang, menurut dia, jauh lebih buruk dibandingkan angkutan metromini.

"Metromini saja ada kejelasan penangguhan perjalanan. Ini, kami dibiarkan lama menunggu tanpa ada kepastian informasi," ujarnya.

Penumpang lain seperti Lintang Sumirat memilih bersabar menunggu. "Habis bagaimana lagi. Marah juga enggak mengubah keadaan. Daripada mesin rusak di udara mending ketahuan sekarang," katanya.

Begitu mendapat pesawat pengganti, penumpang lantas diberangkatkan dari Jakarta menuju Solo, sekitar pukul 09.00.

Setelah pesawat tinggal landas, pilot segera menyampaikan permintaan maaf karena kerusakan teknis jelang penerbangan.

Sementara itu, pihak manajemen Lion Air tidak bisa dikonfirmasi mengenai penyebab kerusakan pesawat jurusan ke Solo itu.

Direktur Operasional Lion Air Daniel Putut Kuncoro Adi kepada Kompas mengatakan, dirinya sedang tidak ada di Jakarta dan tidak memonitor operasional.

"Saya tidak mendapat laporan soal keterlambatan itu. Maaf, saya sedang tidak memonitor," kata Daniel.

Mawar Kusuma Wulan, Clara Wresti / Kompas