Agar Tidak Tertipu Mengonsumsi Obat Palsu

By nova.id, Minggu, 27 Maret 2016 | 03:30 WIB
Agar Tidak Tertipu Mengonsumsi Obat Palsu (nova.id)

Sebagai konsumen cerdas, Anda tidak hanya dituntut untuk mengetahui bagaimana mengoperasikan gadget pintar maupun memilih makanan sehat yang aman untuk kesehatan. Tapi juga bagaimana membedakan obat palsu yang berbahaya untuk diri Anda.

Tips agar tidak tertipu mengonsumsi obat palsu yang pertama adalah dengan memahami apa saja prinsip obat yang aman. Sekali lagi, kita tidak boleh sembarang membeli dan mengonsumsi obat. Anda harus berpedoman pada prinsip penggunaan obat yang aman dengan 3 faktor berikut:

Komposisi yaitu mengetahui zat aktif yang terkandung dalam obat, dari zat tunggal dan kombinasi berbagai macam zat. Kemudian, indikasi dengan mengetahui mengenai khasiat obat. Serta aturan pakai atau mengetahui cara penggunaan dan konsumsi obat.

Baca: Penting! Pembagian Jenis Obat Sesuai Warna Tanda Kemasan

Cara mewaspadai obat palsu Badan pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mencatat, pertumbuhan peredaran obat ilegal di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir cukup tinggi. Fenomena pemalsuan obat diduga lantaran biaya produksi yang lebih murah, daya beli masyarakat yang kurang, serta kurangnya pengetahuan masyarakat akan dampak dan bahaya obat palsu. Obat palsu biasanya dijual lebih murah.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), obat palsu merupakan obat yang pengadaanya sengaja dipalsukan, baik identitas maupun sumber obatnya. Obat palsu umumnya diproduksi dengan cara meniru penandaan obat lain yang telah memiliki izin edar.

Efek penggunaan obat palsu mengakibatkan resistensi obat atau kekebalan terhadap obat meningkat dan sakit berkepanjangan yang tak kunjung sembuh. Alhasil, biaya pengobatan makin meningkat karena pasien mengalami resistensi obat.

Ujung-ujungnya kondisi pasien tak kunjung sembuh bahkan meningkatkan risiko komplikasi. Karena itu, kita perlu mewaspadai obat palsu. Berikut hal yang penting dilakukan:

Baca: 8 Tips Tepat Menyimpan Obat Menurut Kementerian Kesehatan

1. Pastikan untuk selalu membeli atau menebus resep obat hanya di apotek atau sarana pelayanan kesehatan yang memiliki izin resmi. 2. Saat membeli obat, perhatikan kemasan obat, apakah masih tersegel dengan baik. Perhatikan juga label obat dan tanggal kedaluwarsanya, serta warna kemasan obat. 3. Waspada jika ada perbedaan harga obat yang signifikan. 4. Sampaikan pada dokter jika tidak juga membaik setelah minum obat yang diresepkan.  Bawa serta kemasan obat yang Anda curigai ke dokter untuk mengetahui apakah obat yang Anda minum palsu atau tidak. 5. Musnahkan dan hancurkan obat yang sudah kedaluwarsa, rusak, atau tidak terpakai agar tidak disalahgunakan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Baca: 5 Kategori Kebiasaan Konsumsi Obat yang Harus Dihindari

Risiko efek samping mengonsumsi obat palsu Meski digunakan dengan benar, obat tetap berpotensi menimbulkan efek samping. “Ada proses pemberian informasi sebelum pasien/konsumen layanan kesehatan menggunakan obat dengan benar. Ia harus mendapat penjelasan dari tenaga medis mengenai penyakitnya dan apakah perlu obat atau tidak. Kalau perlu obat, dijelaskan juga bagaimana kerja obat tersebut dan efek samping yang mungkin timbul,” terang Purnamawati.

Jadi, pasien mengetahui obat yang harus dikonsumsi ada kemungkinan efek samping. Sebagai informasi, risiko efek samping akan meningkat pada usia yang sangat muda dan berusia lanjut. Misal, pada bayi atau anak kecil, organ-organ untuk memetabolisme obat masih belum matang. Sedangkan pada orangtua, kapasitasnya memang sudah menurun.

“Oleh karena itu, pasien atau konsumen kesehatan perlu menyadari dan memahami pengetahuan dasar kesehatan sehingga bijak dalam menggunakan obat,” saran dr. Purnamawati Sujud, Sp.A (K), MMPaed., pada tabloidnova.com

Hilman Hilmansyah/TabloidNOVA