TabloidNova.com - Setiap kali mengonsumsi obat, biasakan membaca leaflet di kemasan obat dengan cermat. Apalagi bila obat tersebut merupakan resep dari dokter, karena biasanya ada aturan kapan obat harus diminum.
Intinya, minumlah obat tepat waktu. Misalnya, obat diabetes harus diminum tepat setelah makan, karena makanan mulai dicerna tubuh dan butuh insulin dua jam kemudian.
"Sama halnya dengan obat untuk TB harus rutin diminum selama 6 bulan tanpa ada yang boleh terlewat. Bila sempat terhenti, harus mengulang lagi dari awal," ujar Dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, dokter spesialis anak dari BJ Medical Center.
Mengapa bisa demikian? Pengobatan harus dilakukan rutin karena infeksi TB sifatnya laten dengan pengobatan yang lama.
"Saat kuman masuk ke dalam tubuh, memang tak langsung terlihat gejalanya. Prosesnya lama tergantung daya tahan tubuh orang. Jika daya tahan tubuh sedang bagus, tak akan tertular. Tapi, kalau daya tubuhnya turun, maka akan muncul gejalanya seperti batuk pada orang dewasa atau berat badan anak susah naik."
Pada pasien TB, selama dua bulan pertama harus intensif diberikan obat supaya tidak menular ke orang lain dan tidak bertambah buruk kondisinya. "Baru dilanjutkan tahap selanjutnya saat obat akan pelan-pelan menghabiskan kuman di dalam tubuh. Setelah 6 bulan baru dievaluasi bagaimana perkembangannya dari kondisi awal," tambah Wiyarni.
Orang kadang tidak patuh minum obat karena sering lupa. "Kuman bisa lebih ganas kalau minumnya tidak tepat waktu. Jika demikian, meski minum obat maka kuman bisa tetap berkembang. Nah kalau ini sudah terjadi, pasien harus diberi obat yang lebih bagus dan otomatis lebih mahal."
Jika ingin tujuan pengobatan tercapai, "Penting mempertahankan dosis obat dalam kadar tertentu agar kinerjanya optimal. Pemberian obat perlu mengikuti jadwal yang disarankan, sesuai rekomendasi uji klinis obat tersebut."
Noverita K. Waldan
KOMENTAR