Yang Perlu Diperiksa Saat Medical Check Up Usia 30 Tahun Ke Atas

By , Selasa, 22 Maret 2016 | 09:52 WIB
Medical check up untuk usia 30 tahun ke atas (Nova)

Anggapan bahwa medical check up diperuntukkan bagi orang yang lanjut usia atau telah divonis menderita penyakit tertentu adalah hal pertama yang harus ditepis. Hal ini dikemukakan dr. Lita Sondakh ketika ditemui di bagian MCU Rumah Sakit Medistra.

“Harus dipahami bahwa medical check up bukan untuk orang sakit atau yang sudah lanjut usia, melainkan untuk kita yang sehat agar bisa lebih menjaga kesehatan. Dengan mengetahui kekurangan dalam kesehatan tubuh kan kita jadi tahu harus bagaimana untuk menjaganya,” ujar wanita yang telah menangani bagian MCU selama 17 tahun ini.

Medical Check Up pada Usia 18 – 29 Tahun

Untuk mengetahui apa saja yang perlu diperiksa saat medical check up usia 30 tahun ke atas, perlu dipahami bahwa medical check up idealnya dilakukan sejak usia remaja, yakni 18 tahun.

BACA: 8 Tes Kesehatan Wajib Bagi Masyarakat Perkotaan

"Karena pada usia di bawah 18 tahun seseorang masih masuk kategori anak-anak sehingga pemeriksaan mengenai kondisi medis hingga tumbuh kembang masih dilakukan oleh dokter anak,” ujar dr. Lita.

Sehingga pada rentang usia 18 hingga 29 tahun, medical check up sebaiknya meliputi pemeriksaan fungsi paru, USG abdomen, foto Thorax, dan tes jantung dengan menggunakan EKG dan treadmill.

Sementara pemeriksaan laboratorium yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:

1.       Pemeriksaan Hematologi lengkap

2.       Pengecekan kadar gula darah puasa dan kadar gula darah setelah 2 jam makan.

3.       Tes fungsi hati

4.       Tes fungsi ginjal

5.       Profil lemak (pengecekan kadar kolesterol dan trigliserida)

6.       Tes urine lengkap

7.       Tes feses lengkap 

Medical Check Up untuk Usia 30 Tahun ke Atas

Lantas, apa saja yang diperiksa pada medicaol check up usia 30 tahun ke atas? 

BACA: 7 Penyakit yang Enggan Untuk Dibicarakan

Untuk usia 30 tahun ke atas, medical check up dianjurkan dilakukan rutin untuk mengambil pemeriksaan yang lebih lengkap. Komponen-komponen pemeriksaan dasar yang disebutkan di atas turut dilakukan, hanya ditambah dengan pemeriksaan berikut:

1.       Pemeriksaan dengan dokter gigi, dokter spesialis mata, dan dokter THT.

2.       Pemeriksaan dengan ginekolog khusus untuk wanita.

3.       Hepatitis B Marker untuk mendiagnosis penyakit hepatitis B.

4.       Hepatitis C Marker untuk mendiagnosis penyakit hepatitis C

5.       Agregrasi trombosit

6.       Tumor Marker misalnya pemeriksaan kadar CEA dan AFP, dan khusus untuk pria ada pula PSA screening untuk deteksi dini kanker prostat.

7.       Deteksi dini kanker leher rahim dengan pemeriksaan ginekologi dan pap’s smear.

8.       Deteksi dini kanker payudara dengan mammografi atau USG.

9.       Pemeriksaan Bone Densitometri atau ketebalan warna tulang untuk mendiagnosis tulang keropos.

10.     Pemeriksaan tambahan yang juga dapat diambil adalah cardiovascular check up yaitu pemeriksaan jantung secara menyeluruh.

Akan tetapi, dr. Lita menegaskan, semua jenis pemeriksaan ini sebenarnya juga bisa dilakukan sejak dini. Garis bawahnya, setelah usia 30 tahun ke atas pemeriksaan perlu dilakukan rutin.

“Apalagi jika diketahui orangtua memiliki riwayat penyakit yang dapat ditularkan atau jika ada tanda-tanda yang mengindikasikan penyakit-penyakit tertentu yang lebih spesifik,” papar Lita.