Ada beberapa perilaku yang bisa menular lebih cepat dibandingkan virus flu. Tertawa dan menguap adalah salah satu kebiasaan menular. Perilaku yang menular adalah fenomena yang sudah banyak didokumentasikan dalam psikologi.
Otak kita sudah terhubung untuk interaksi sosial dan ikatan. Meniru sebuah tindakan yang kita lihat di sekitar kita adalah cara alamiah untuk menunjukkan kita berempati dan memahami perasaan orang lain.
BACA: Agar Situasi Hati Baik Saat Bangun di Pagi Hari
Berikut adalah beberapa contoh perilaku menular :
1. Mengambil risiko
Mungkin inilah penjelasan mengapa sekelompok remaja laki-laki sering melakukan hal-hal nekat tanpa pikir panjang. Perilaku berani mengambil risiko ternyata memang menular. Dalam penelitian, keberanian mengambil risiko bisa memengaruhi orang lain hanya melalui pengamatan saja.
2. Menguap
Mungkin Anda sudah tahu bahwa menguap bisa menular. Bahkan anjing pun bisa ikut-ikutan menguap ketika tuannya menguap. Hal itu merupakan tanda empati dan bentuk dari ikatan sosial. Walau begitu, orang-orang yang kesulitan merasakan empati biasanya tidak mudah "tertular" perilaku menguap.
3. Tertawa dan tersenyum
Menurut penelitian, otak kita merespon suara tawa dan secara otomatis ikut melakukannya, bahkan saat kita tidak mendengar sebuah lelucon atau terlibat dalam percakapan.
Demikian juga halnya dengan tersenyum. Saat kita sedang bersama dengan seseorang dan ia tersenyum, ekspresi dari wajahnya seolah mengatakan "cobalah" untuk merasakan emosi yang sama.
4. Tidak sopan
Sayangnya, bukan hanya perilaku positif yang bisa menular. Bersikap tidak sopan pada rekan kerja juga bisa diikuti oleh orang di sekitar kita. Sikap kasar dan tidak sopan pada teman kerja sebenarnya memiliki pengaruh yang besar di sebuah lingkungan kerja. Tetapi, kebanyakan orang bersikap toleran pada perilaku ini.
BACA: Agar Tak Mudah Mengantuk Setelah Makan Siang
5. Menggigil
Hanya melihat seseorang yang sedang menggigil karena terserang virus flu ternyata bisa membuat kita merasa gemetar juga. Hasil penelitian neuropsikiatri yang dimuat dalam jurnal PLOS One mengungkapkan bukti "penularan temperatur".
Menurut mereka, ketika kita melihat tangan seseorang menggigil atau gemetar akibat udara dingin, temperatur di tangan kita juga ikut turun. Semakin berempati kita pada seseorang, makin besar penurunan suhu yang kita rasakan. Namun sayangnya rasa hangat tidak memiliki efek penularan yang sama.
Sumber: Kompas Health