Perempuan, Hindari Mengenakan Model Celana Dalam Berikut

By nova.id, Senin, 1 Mei 2017 | 04:00 WIB
Tren celana dalam 2016, selamat tinggal celana sempit! (nova.id)

Biasanya, wanita memilih celana thong (celana dalam tanpa penutup bokong) ketika mereka mengenakan rok ketat.

Tujuannya agar garis tepi celana dalam tidak tercetak dan membuat penampilan tidak optimal. 

Namun, menurut pakar, gaya celana dalam thong tak baik untuk dikenakan setiap hari.

Sebab, celana yang memiliki konektor berupa tali tipis di area bokong, bisa berdampak buruk pada vagina.

(Baca juga - Ini 4 Kandungan Dalam Sabun Mandi Yang Berisiko Picu Alergi)

“Celana dalam thong, biasanya ketat dan memiliki satu tali di belakang.

Tali tersebut mudah bergeser ketika bergerak dan berolahraga.

Jadi, bakteri dan kotoran dari bagian belakang ke bagian depan,” jelas David Bank, M.D, Founder & Director di Center for Dermatology, Cosmetic, & Laser Surgery.

(Baca juga - Tren Pakaian Dalam 2016 Ini Pasti Anda Sukai!)

Semua kotoran dan bakteri yang tergeser, kata Bank, bisa menyebabkan infeksi pada vagina.

David Elmer, M.D, seorang konsultan dari Nantucket Cottage Hospital, sepakat dengan Bank. 

“Celana dalam thong itu mimpi buruk.

Vagina bisa terpapar penyakit dari kotoran dan bakteri yang berasal dari bagian belakang,” jelas Elmer.

(Baca juga -Terkuak! Ini Profesi 5 Orang Admin Dibalik Tenarnya Akun Lambe Turah di Sosial Media)

Selain itu, jenis bahan celana dalam juga berpengaruh pada kebersihan dan kecantikan vagina.

Menurut Christine O’Connor, M.D, Director di Well Woman Care and Adolescent Gynecology di Weinberg Center for Women’s Health, Mercy Medical Center, jangan mengenakan celana dalam dari bahan satin dan renda.

(Baca juga - 5 Model Pakaian Dalam Pembentuk Tubuh)

Pasalnya, dua jenis bahan yang licin itu bisa mengakibatkan gesekan di vagina yang menyebabkan iritasi.

Dia menyarankan untuk para wanita yang aktif dalam keseharian untuk memilih celana dalam dari bahan katun.

Pasanya, bahan katun menyerap keringat dan memudahkan kulit vagina bernapas meski dalam keadaan lembap.

Sumber: Kompas Female