Pakaian dalam, meski wujudnya tersembunyi dibalik pakaian sehari-hari, tentu bagi perempuan barang penting ini wajib dipilih dengan cermat.
Baik secara kualitas, fungsi, maupun bentuknya yang menarik.
Itu sebabnya saat masuk ke dalam toko pakaian dalam rasanya kita ingin mencoba atau membeli setiap model bra, celana dalam, lingerie yang sesuai selera.
Padahal, soal pakaian dalam ini tak semua jenis dan bentuknya bisa kita gunakan setiap saat, lo. Misalnya, untuk celana dalam.
Ternyata, jenis dan bentuk celana dalam sudah dibuat dengan fungsi masing-masing.
Selain itu, bahan yang digunakan juga akan mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan vagina kita.
BacA: (Bokong Tetap Kencang dan Seksi di Usia 45 Tahun dengan Boxing)
Maka, agar vagina kita tetap sehat dan bisa 'bernapas' dengan nyaman, terapkan 6 aturan berikut ketika memilih dan memakai celana dalam dalam kegiatan sehari-hari.
1. Bahan Katun
Sebagus dan seseksi apapun celana dalam yang kita lihat di toko, celana dalam berbahan katun adalah pilihan terbaik untuk sehari-hari.
Pasalnya, bahan katun bisa menjaga area vagina tetap kering dan mengurangi risiko tumbuhnya bakteri.
Hindari juga penggunaan celana dalam berbahan nilon dan lycra, karena bisa menahan panas area vagina dan membuat lembap.
Baca: (Keren! 3 Pilihan Gaya Ripped Jeans yang Elegan untuk Acara Formal)
2. Jangan yang Terlalu Ketat
Meskipun celana dalam ketat seperti korset celana mampu membentuk tubuh jadi lebih ramping, namun bila menggunakannya setiap waktu bisa memicu infeksi sistem urin.
Gunakan celana dalam ketat setidaknya seminggu dua kali saja. Jangan lupa, pilih yang berbahan katun untuk mengurangi risiko terkena infeksi.
3. Pilih Model Seamless
Celana dalam seamless biasanya berbahan spandex, memiliki bagian pinggir jahitan yang sangat tipis, dan terkadang juga tidak menggunakan jahitan.
Celana dalam model ini sangat ramah pada area vagina kita, karena celana dalam seamless tidak memiliki garis elastis yang bisa membuat iritasi kulit.
Baca: (7 Jenis Bentuk Payudara Perempuan dan Bra yang Sesuai)
4. Model Celana Dalam Thong Harus Dihindari
Thong adalah suatu jenis celana dalam yang berfungsi untuk meminimalisir garis pinggir celana dalam, sehingga tidak terlihat pada bagian luar celana atau rok yang sedang kita kenakan.
Sebaiknya, jangan gunakan thong karena terlalu ketat dan justru akan menahan panas tubuh ketika berolahraga.
Menurut Dr. David Bank, gesekan dan panas pada area vagina karena menggunakan thong saat berolahraga bisa memicu kita terkena urinary tract infections atau infeksi pada saluran kencing.
Selain itu, bahan thong juga bisa memicu infeksi bakteri pada vagina.
Baca: (5 Bentuk Bokong Perempuan dan Celana Dalam yang Sesuai)
5. Model Boyshort Atau Brief
Ketimbang memakai bentuk celana dalam thong, gunakan celana dalam model brief atau boyshort untuk aktivitas kita sehari-hari.
Sebab penggunaan thong sangat berisiko memicu adanya infeksi pada saluran kencing dan vagina kita.
Selain itu, bakteri yang ada pada area anus seperti E. Coli akan dengan mudah masuk ke vagina dan bisa membuat infeksi saluran kemih.
BacA: (Kesalahan Mencuci Bra yang Bikin ‘Underwear’ Cepat Rusak)
6. Lepaskan Celana Dalam Saat Tidur
Tak ada salahnya untuk menanggalkan pakaian dalam saat kita akan tidur.
Menurut Dr. Samantha Dunham, ahli reproduksi wanita dari NYU Langone Medical Center, untuk menjaga area vagina tetap kering dan menghindari risiko infeksi yang bisa terjadi pada saat kita tidur.
Jangan lupa, kenakan baju tidur yang longgar dan tidak sempit.
Baca: (Ini Alasan Perempuan Inggris Tidak Pernah Pakai Celana Dalam)
Nah, jadi jangan sampai memaksakan untuk menggunakan celana dalam hanya karena modelnya yang seksi dan cantik, ya.
Pertimbangkan bahan dan fungsinya juga, agar vagina kita tetap sehat.
Sumber : www. bustle.com
Penulis | : | Dionysia Mayang |
Editor | : | Ade Ryani HMK |
KOMENTAR