“Supermom juga harus belajar memahami ketidaksempurnaan. Baik itu terkait pasangan atau anak-anaknya. Supermom juga harus menyadari dirinya tak sempurna. Tidak mengupayakan segala sesuatunya agar sempurna, akan tetapi sudut pandangnya adalah berusaha melakukan sesuatu dengan optimal dan menjadi yang terbaik.”
2. Penuh cinta tapi tetap tegas
Supermom adalah sosok ibu yang penuh cinta terhadap buah hatinya, akan tetapi bisa tetap bersikap tegas. Artinya, ibu perlu menerapkan aturan yang jelas, memberi peran dan tugas pada anak sesuai usia dan tahap perkembangannya, melatih anak berperilaku baik, mandiri, dan percaya diri, sehingga kelak ia menjadi sosok dewasa yang matang.
Ketika anak mengalami kesulitan, ibu tak serta-merta menolongnya. Mintalah ia berusaha dulu semampunya. Beri motivasi dan arahan, hingga anak bisa melakukannya sendiri. Jangan lupa beri pujian bila ia berhasil, ya.
Bukan mustahil, seiring perkembangannya pasti anak “menguji” dan “menggoda” kita sehingga terpancing untuk marah. Entah ia berbuat atau berperilaku yang tak diinginkan, hingga menguji batas sabar.
“Supermom adalah sosok yang mau berusaha mengendalikan diri, berupaya sabar, dan memahami perilaku anak. Ia juga memiliki intuisi yang kuat. Berdasar observasi pula, ia jadi tahu apa mau dan selera anak. Dengan menemukan minat, bakat dan passion-nya, anak akan mengerjakan sesuatunya dengan bahagia dan optimal.”
BACA: Benarkah Ibu Usia Muda Lebih Kompetitif?
3. Membangun hubungan atau bersosialisasi
Di samping berkutat dengan rumah tangga, Anda juga bisa, kok, menyisihkan waktu untuk sosialisasi.
Tujuannya tentu untuk bertukar cerita dan pengalaman, sekaligus membuka diri terhadap hal-hal baru. Bersosialisasi juga bisa dengan cara bergabung ke komunitas yang sesuai minat, mengikuti kelas sesuai hobi, ataupun kursus pengembangan diri. Namun, yang penting diperhatikan dalam konteks ini, supermom harus mampu mengendalikan diri. Maksudnya, ia harus mampu menolak atau mengatakan tidak dalam menyikapi hal-hal yang di luar prioritas dan prinsip hidupnya.
4. Minta bantuan itu manusiawi, kok
Menjadi supermom bukan berarti segala sesuatunya harus dilakukan sendiri, lho. Ada saatnya, kita harus tahu kapan Anda memerlukan bantuan orang lain. Ingat, kunci menjadi supermom bahagia salah satunya adalah jangan terlalu keras terhadap diri sendiri. Jangan memaksakan mengerjakan semua sendiri demi kesempurnaan.
BACA: Cara Bijak Hadapi Persaingan Antar Orangtua
Ingat, keluarga yang bahagia berada di tangan ibu yang bahagia, lho. Anda juga berhak melakukan me time atau memerhatikan kebutuhan diri sendiri.
“Ibu juga perlu menikmati hidup sehingga ia tak merasa tertekan, apalagi merasa bersalah karena menjadi ibu bekerja yang meninggalkan anak setiap hari. Toh, bila merasa bersalah, justu ia menjadi sosok yang kurang berkualitas sebagai ibu, maupun sebagai karyawan di tempat kerjanya.”
Yang penting, tambahnya, Anda tetap membina kedekatan, kehangatan, dan cinta kasih kepada anak. Pasalnya, curahan kasih sayang seorang ibu ini tak tergantikan, lho.
Hilman Hilmansyah