Tabloidnova.com - Riska Amanda, balita berusia 1 tahun 3 bulan yang menderita tumor ganas, menangis meraung-raung di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi Medan, Senin (11/4/2016).
Sejak subuh Riska berada di rumah sakit, menunggu ketidakpastian. Ia hanya bisa digendong. Lalu-lalang dan kerumunan orang-orang yang riuh di rumah sakit membuatnya panik.
Bersama ayah dan ibunya, serta uwaknya (bibinya), Riska datang dari Kabupaten Batubara. Mereka merupakan warga Dusun I Desa Masjid Lama, Kecamatan Talawi. Mereka tiba di RSUD Pirngadi pukul 05.00 WIB.
Balita yang lahir dari pasangan Syari dan Risna ini merupakan pasien rujukan dari RS Kuala Gunung, Batubara. Ia dirujuk ke RSUD Pirngadi guna perawatan lanjutan terhadap tumor ganas yang tumbuh di bagian pantatnya. Namun, oleh pihak RSUD Pirngadi, Riska tak kunjung dilayani.
Baca juga: Derita Bayi Pengidap Tumor di Pengungsian
"Kami berangkat dari Batubara jam 1 malam (dinihari). Nyampe sini jam 5. Sampai di sini kami langsung ke IGD. Sama orang IGD langsung kami disuruh ke poliklinik. Tapi polikliniknya baru buka jam 8. Pas polikliniknya buka, kami disuruh daftar ke bagian BPJS (Center). Sudah selesai urusan semua, kami disuruh nunggu dokternya. Dokternya baru datang jam setengah satu (12.30 WIB)," beber Risna, ibu kandung Riska.
Risna sendiri tampak sedikit kesal saat diajak bicara. Kelelahan menunggu dan pelayanan rumah sakit yang menurutnya tidak baik membuatnya kesal.
"Dari subuh kami nunggu, gak ada anak saya dikasih tempat istirahat. Alasannya nunggu dokter datang. Sementara anak saya ini gak bisa duduk. Berdiri pun payah. Dia cuma bisa baring atau digendong," kata Risna mengakhiri.
Amr / Tribun Medan