Cio Hasanudin, bayi dua bulan pasangan Parsandi (22), dan Evi (20) masih bertahan bersama ratusan pengungsi lainnya di Madrasah Baitul Khoir, Jalan Kebon Pala II, Kebon Pala, Kampung Melayu.
Nurhasanah (47) nenek Cio mengungkapkan, dirinya bersama seluruhnya bertahan dipengungsian sejak Selasa (15/1/2013) malam. Pasalnya rumah mereka di Jalan Kebon Pala II RT 13 RW 04, terendam banjir, 4 meter.
"Kalau malam tumor di lehernya membesar di sebelah kanan. Siangnya mengecil. Saya cuma khawatir kalau tidur jadi keganjel nafasnya," kata Nurhasanah saat ditemui di pengungsian, Jumat (18/1/2013).
Bahkan, saat bernapas, Cio mengeluarkan suara yang seolah sulit bernapas, kata Nurhasanah. Menurutnya, sejak lahir pada 22 November 2012 lalu, Cio sudah mengalami pembesaran di sekitar leher. Ketika berusia dua pekan, Cio kemudian dirujuk oleh Puskesmas Jatinegara ke Rumah Sakit Cipto Manungkusumo (RSCM).
Nurhasanah, bercerita pengobatan penyakit cucunya tersebut terhalang biaya. Pihak keluarga sudah membayar Rp 580 ribu yang diminta rumah sakit agar Cio dapat menjalani USG pertamanya pada 9 Desember lalu. Dari hasil USG diketahui bayi laki-laki itu menderita tumor getah bening.
Kini bayi malang tersebut sangat membutuhkan bantuan. Pengungsian tempat Cio berada tidak terdapat pasokan makanan yang cukup. Selain itu Cio harus berkumpul bersama dengan orang dewasa sarat akan penyakit lainnya. Mereka pun diungsikan ke sebuah hotel di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan oleh Palang Merah Indonesia (PMI).
.
.
Tribunnews
KOMENTAR