Lu Hui, perancang busana dan istri dari seorang konglomerat, melahirkan anak lelaki pertamanya di sebuah rumah sakit di London dengan mengeluarkan biaya 56.500 dollar AS atau setara Rp 780 juta.
Mengapa biaya melahirkan semahal itu hingga Rp780 juta?
Lu melahirkan secara caesar di sebuah rumah sakit eksklusif The Portland, di London. Itu adalah satu-satunya rumah bersalin yang menawarkan privasi serta layanan hotel bintang lima!
Mari simak apa saja fasilitas rumah bersalin bintang lima ini.
Rumah sakit tersebut menawarkan makan malam mewah, kamar luas untuk tempat menginap keluarga, dan staf yang menjaga selama 24 jam.
BACA: Jamie Chua, Sosialita Singapura yang Kaya Raya Usai Bercerai dengan Konglomerat Indonesia
Menu makanan dan minuman di The Portland disiapkan oleh koki dari hotel The Dorchester, mulai dari lobster, sampanye, dan teh sore.
Kemudian, The Portland juga menyediakan terapis untuk akupunktur, pijat, dan refleksiologi. Rumah sakit ini sangat populer untuk kalangan konglomerat.
Lu dan suaminya yang menjalankan kerajaan bisnis di Hongkong tampil dalam program dokumenter BBC bertajuk "Five Star Babies" dan menceritakan kisahnya.
Berdasarkan DailyMail, perancang busana kelahiran Beijing ini mengaku bahwa The Portland merupakan pilihan utamanya saat kali pertama mengetahui dirinya hamil.
“Aku mencari lewat Google, mana rumah sakit terbaik, dan The Portland ada di urutan paling atas. Selain itu, aku tahu bahwa idolaku, Victoria Beckham, melahirkan di sini,” jelas Lu. Lu mengaku sangat senang telah melahirkan di rumah sakit mewah meski harus mengeluarkan biaya tinggi.
“Aku merasa anak Inggris itu lebih gaya dan elegan,” ujarnya.
BACA: Dana Aman, Persalinan Aman
Jenis proses persalinan yang dipilih Lu adalah lewat bedah caesar dan menginap di The Portland selama empat hari. Total biaya yang harus dibayarkan oleh Lu dan suami adalah 56.000 dollar AS atau setara dengan Rp 700 jutaan.
“Banyak wanita yang lahir dan terbiasa selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan, maka rumah sakit kami menyediakan fasilitas untuk wanita-wanita tersebut,” terang Janene Madden, CEO The Portland.
Sumber: Kompas Female