Manfaat Menstruasi Lainnya: Menyehatkan Organ Ginjal

By nova.id, Rabu, 4 Mei 2016 | 09:00 WIB
Manfaat Menstruasi Lainnya: Menyehatkan Organ Ginjal (nova.id)

Meskipun banyak perempuan kerap mengeluhkan rasa nyeri dan tidak nyaman ketika siklus haid datang. Namun, ternyata ada manfaat menstruasi yang mungkin belum Anda ketahui, yakni menyehatkan ginjal.

Hormon seks perempuan, yakni estrogen, memang melindungi ginjal. Pada penelitian terhadap tikus betina juga diketahui lebih jarang mengalami gangguan ginjal, jika dibanding dengan tikus jantan.

Tetapi, ketika rahim tikus diangkat, risikonya terkena sakit ginjal akan sama. Kuncinya ternyata ada pada estrogen, hormon yang walau juga dimiliki pria, tapi efeknya berbeda pada perempuan.

Baca: Kenali Perubahan Tubuh Selama 4 Fase Siklus Menstruasi

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Dr.Judith Lechner dari Austria, menambah bukti terhadap teori tersebut.

Dalam risetnya, Lechner dan timnya menguji apakah perubahan hormonal saat siklus menstruasi berpengaruh pada sel-sel ginjal. Sekitar 11 perempuan yang masih subur dan 6 perempuan pascamenopause dilibatkan dalam penelitian ini.

Baca: Wanita Makan Lebih Banyak Menjelang Menstruasi?

Setiap orang diminta mengirimkan contoh urin untuk diukur kadar enzimnya yang dikeluarkan saat sel ginjal rusak. Ternyata, kadar enzim ini meningkat saat seorang perempuan sedang masa subur dan menstruasi. Sebaliknya, kadarnya rendah pada perempuan pascamenopause dan pria.

"Hasil studi ini menunjukkan perubahan pada hormon perempuan berpengaruh pada sel ginjal, sehingga perempuan lebih terlindungi dari kerusakan ginjal," kata Lechner.

Selain itu, perubahan kadar hormon selama siklus haid juga menyebabkan perubahan bentuk, tidak hanya pada organ reproduksi tapi juga meluas pada ginjal.

Baca: Telah Muncul, Celana Renang Khusus Perempuan Menstruasi

Menurut Lechner, estrogen berfungsi untuk menggantikan sel yang rusak. Selama masa haid, saat estrogen sedang tinggi, sel ginjal distimulasi untuk berkembang.

Ia mengatakan, estrogen memang bukan faktor tunggal mengapa lebih sedikit perempuan yang mengalami gangguan ginjal. Faktornya lebih kompleks, karena itu dibutuhkan studi yang lebih mendalam lagi.

Lusia Kus Anna/KompasHealth Sumber: MedicalDaily