Fitri Aulia, Ramaikan Pasar Modest Wear Melalui Brand Kivitz yang Syar’i dan Stylish

By nova.id, Jumat, 6 Mei 2016 | 09:00 WIB
Fitri Aulia pemilik brand Kivitz (nova.id)

Alih-alih bekerja kantoran, lulus kuliah Fitri Aulia memenuhi panggilan passion-nya untuk berbisnis fashion muslim. Terbukti, kini brand Kivitz sukses merebut hati konsumen dengan gaya busana yang syar’i namun tetap stylish.

Bisnis perempuan bernama lengkap Fitri Aulia ini berawal dari membuat tas kulit sintesis pada masa kuliah di FISIP Universitas Indonesia jurusan Administrasi Bisnis. Bersama dua teman wanitanya, ia berjualan via online dengan harga terjangkau, sekitar Rp 100 ribuan.

Begitu lulus kuliah tahun 2010, Fitri menikah karena dipinang sang suami. “Namun, saya tidak tertarik kerja kantoran karena pernah magang saat kuliah di sebuah bank. Perjalanan dari rumah ke kantor saja, Depok ke Jakarta jauh banget. Menurut saya, itu bukan pekerjaan saya banget.”

Akhirnya, Fitri pun meminta izin agar tidak kerja kantoran dan ingin memiliki usaha sendiri. Berhubung pada saat itu busana muslim masih susah ditemukan karena kebanyakan modelnya gamis, Fitri pun ingin membuat busana yang menyasar ke anak muda.

Dengan persiapan 5 bulan, mulai dari mencari penjahit, supplier bahan-bahan, dan akhirnya launching produk pertama di Februari 2011 dengan brand Kivitz.

Awalnya, Fitri berjualan melalui FB, kemudian bekerja sama dengan Moshaict. “Kivitz berasal dari nama panggilan kecil saya, Kivit. Mengapa saya memakai brand tersebut karena ingin memiliki brand yang berbeda dan unik, tapi gampang disebut.”

Meski tak ada keluarganya yang terjun ke bisnis, Fitri yakin dengan pilihan bisnis ini. “Saya yakin bidang inilah yang saya sukai. Sehingga dalam menjalankannya pun akan lebih senang dan ikhlas. Begitu juga dengan orangtua, alhamdulillah sekarang orangtua malah sangat memerhatikan karyawan dengan mengantar makanan buat mereka.”

Konsep yang Kivitz usung adalah busana muslim yang syar’i yang stylish. Untuk menemukan pembeda pada karyanya, Fitri pun mempetakan busananya pada masa itu dengan Dian Pelangi, Ria Miranda, Etu, Jenahara.

Akhirnya, Fitri menemukan pembeda yaitu harus tetap stylish. “Sekarang kalau orang mau mencari busana yang syar’i stylish pasti mencari di Kivitz. Warna maroon, navy, putih, dan hitam menjadi ciri Kivitz.”

Busana Pengantin

Begitu launching di FB, tiga hari kemudian Fitri mengaku sudah balik modal dari modal Rp 4 juta. “Usaha saya dimudahkan karena berbasis komunitas dimana saya sebagai founder Hijabers Community. Berkat komunitas saya punya pasar sendiri dan sudah dikenal orang.”

Semenjak itulah Fitri makin yakin bakal bisa maju dengan mengusung gaya busana muslim yang  feminin. “Busana yang syar’i, kan, tidak boleh menyerupai laki-laki. Jadi, baju yang dikeluarkan lebih banyak dress, rok, tidak pernah celana panjang.”