Pria Ini Gantung Diri, Diduga Terjerat Utang Kartu Kredit

By nova.id, Jumat, 3 Juni 2016 | 04:31 WIB
Ilustrasi (nova.id)

Tabloidnova.com - TTM alias Koh Ming (46) ditemukan tewas dengan tali melilit di lehernya di kamar pembantu di lantai rumahnya Jalan Sidosermo, Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/6/2016).  Diduga korban bunuh diri dipicu persoalan utang kartu kredit.

Berdasarkan beberapa keterangan saksi, korban kali pertama ditemukan ibunya, yang langsung histeris mengetahui kondisi korban sudah tergantung.

Sang istri, DH (42) yang sedang berada di apotik milik mereka segera menghampiri sumber suara. Alangkah terkejutnya dia saat melihat tubuh suaminya tergantung dengan tali warna biru menjerat leher dan diikat di sebuah kayu.

“Saat itu saya ditelepon oleh Maria panggilan akrab DH mengabarkan jika Pak Ming meninggal bunuh diri. Terus informasi itu saya laporkan ke Polsek Wonocolo,” kata ketua RW 04, Tony, di rumahnya, seperti dikutip Surya.co.id  Kamis (2/6/2016).

Tony mengaku, sangat mengenal akrab korban sebagai pribadi yang baik dan pendiam. Di lingkungannya, korban juga dikenal sering saling bertegur sapa namun minim bersosialisasi dengan warga setempat.

Baca juga: Gantung Diri, Gadis Ini Tinggalkan Surat Buat Mantan Pacar

Korban yang mempunyai satu anak pria yang masih duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar ini, sebelum kejadian sempat mengajak anaknya sarapan pagi dan makan siang.

“Setelah makan siang korban ke toko lalu ke kamar atas. Korban sempat dipergoki oleh karyawan namun korban menyuruh si pembantu untuk turun ke bawah. Dan sampai akhirnya korban ditemukan meninggal dunia,” katanya.

Menurut dia, dalam seminggu terakhir korban cenderung murung dan lebih pendiam dari biasanya.

Sementara itu, korban meninggalkan sepucuk surat wasiat yang berisi pesan terakhirnya.

“Kartu creditku semuanya dicover asuransi, tapi ada ketentuannya yang spesifik (kalau kurang ngerti tanyakan ke kwok ren) terutama about my gone janganlah disebut suicide tapi mintakan surat keterangan ” heart attack” mendadak, sorry kalau ngerepotin kamu untuk mengurus ini semua thanks i love u all,”  sebut isi surat wasiat korban.

Pihak keluarga sendiri menolak korban untuk diotopsi.  Sesuai permintaan korban, jenazah akan dikremasi di rumah duka Adi Jasa yang berada di Jalan Demak.