Ade pun menekankan, jika kondisi demikian sudah dibiasakan maka tak ada lagi ketergantungan pada kehadiran ART.
“Tugas mereka hanya membantu, sehingga jika suatu saat ART tidak ada, hal ini bukan masalah yang besar karena kebiasaan membantu yang dilakukan sejak kecil akan terasa ringan dikerjakan. Sehingga kehidupan rumah tangga tidak selamanya bergantung pada ART.”
BACA: Kisah Kompak Suami Istri: "Bahagia di Rumah Itu, Ada Kamu!"
5. Hargai & Terima Kasih
Jangan pelit membiasakan bilang terima kasih pada pasangan setiap waktu. Kontribusi Anda berdua adalah aset untuk keharmonisan rumah tangga. Semakin Anda menunjukkan penghargaan pada suami, ia akan merasa dihargai.
Hal ini akan mendorong pasangan untuk berusaha lebih baik. Tunjukan rasa terima kasih dengan membuatkan minuman favoritnya atau kecupan hangat usai pekerjaan rumah tangga selesai.
6. Batasi Waktu
Apa iya seharian penuh harus dihabiskan untuk membereskan rumah? Bisa-bisa pasangan kapok karena sebal dan merasa lelah.
Solusinya, buat daftar bergilir untuk sejumlah pekerjaan. Jangan lupa beristirahat ya, dan bebaskan diri sejenak dari tugas rumah tangga.
7. Andalkan Teknologi
Agar agenda bersih-bersih rumah makin menyenangkan, andalkan teknologi yang memudahkan pekerjaan rumah tangga. Seperti mesin cuci, vacum cleaner, dll.
8. Bantuan dari Luar
Jika pasangan benar-benar sulit dimintai tolong untuk membantu Anda, setidaknya masih ada 2 pilihan yang bisa diputuskan bersama. Yaitu, kembali mempekerjakan ART atau mengurangi daftar pekerjaan rumah yang selama ini menjadi tugas Anda.
ADE RYANI HMK